REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe menyatakan sejumlah titik api atau "hot spot" terdeteksi di beberapa wilayah di Provinsi Aceh. Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe Hangra Traverma Ulvi di Lhokseumawe, Rabu (30/3/2022) mengatakan, titik api tersebut terdeteksi menyusul cuaca panas saat memasukkan musim panas di provinsi itu.
"Beberapa daerah terdeteksi adanya titik api, mengingat sekarang memasuki musim kemarau. Suhu cuaca saat ini berkisar 31 sampai 33 derajat, sehingga berisiko terjadinya kebakaran lahan serta kekeringan," kata Hangra.
Hangra Traverma Ulvi mengatakan wilayah titik api yang terdeteksi tersebut meliputi Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kota Langsa. "Dari data satelit terpantau sangat berisiko timbulnya titik api yang dapat mengakibatkan kebakaran lahan pada dasaran pertama musim kemarau," kata Hangra.
Hangra Traverma Ulvi mengingatkan masyarakat maupun korporasi agar tidak membuka lahan dengan cara membakar dan tidak membuang puntung rokok sembarangan yang dapat menimbulkan api.
"Utamakan pencegahan kebakaran. Masyarakat juga harus menghemat penggunaan air, mengingat saat ini sudah memasuki musim kemarau," kata Hangra.