REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Orang yang mencintai akan lingkungan, pasti akan dicintai oleh lingkungan. Ungkapan ini terbukti dari upaya masyarakat sekitar Geosite Juru Seberang di Kabupaten Belitung yang tergabung dalam Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu dalam mengembangkan kawasan hutan mangrove dan hutan pantai untuk dijadikan lokasi destinasi wisata alam.
Bahkan, selain menjadi destinasi wisata alam, HKm Seberang Bersatu juga mengembangkan sektor lain, seperti bekerja sama dengan pihak swasta untuk menghasilkan produk briket 'Belitung Coco'. Produk ini dibuat dari limbah yang ada di sekitar Geosite Juru Seberang.
Mendengar hal itu, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman sangat mengapresiasi. Ia berharap adanya investasi dapat memberikan dampak pertumbuhan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar Juru Seberang.
"HKm Juru Seberang bersama pihak swasta juga bekerja sama untuk mengembangkan kawasan hutan mangrove dan hutan pantai yang ada di Desa Juru Seberang," jelas Gubernur usai pertemuannya dengan HKm Seberang Bersatu di Wisma Bougenville, Tanjungpandan pada Selasa (29/3/2022).
Tidak hanya itu, untuk menyuarakan pelestarian lingkungan, HKm juga membuat aplikasi 'Si Mangco'. Aplikasi digital berbasis Android ini diperuntukkan bagi semua orang yang ingin berdonasi demi kelestarian hutan mangrove dan coral. "Dari paparan yang disampaikan, nilai investasi yang dilakukan senilai Rp 600 miliar. Insya Allah, hal ini menjadi pendukung untuk mempercepat pembangunan Juru Seberang," katanya.