Rabu 30 Mar 2022 18:39 WIB

Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai

Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer dimulai hari ini.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer dimulai hari ini (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer dimulai hari ini (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan pembangunn Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 kilometer dimulai. Hal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pada Rabu (30/3/2022) di Sleman.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pembangunan jalan tol yang melintas di dua provinsi tersebut akan meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

“Jalan Tol Yogyakarta-Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21 persen," kata Hedy dalam pernyataan terrulisnya, Rabu (30/3/2022).

Hedy menjelaskan, pembangunan jalan tol tersebut juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan begitu akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian selatan.

Dengan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun, Hedy menyatakan, pembangunan jalan tol tersebut harus mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Pembangunan jalan tol tersebut dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.

"Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat," ujar Hedy.

Hedy menyampaikan, pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi karena tetap harus menjaga kawasan cagar budaya dan kelestarian lingkungan. Begitu juga dengan trase yang melewati potensi gempa dan sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.

“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas atau mutu, memastikan keselamatan konstruksi, dan harus tetap jaga keseimbangan alam," tutur Hedy.

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, jalan tol tersebut terdiri dari enam seksi yaitu Seksi 1 Sleman-Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa  (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).

"Untuk seksi 1 ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal 4 2023. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan dapat tersambung seluruhnya secara bertahap pada kuartal IV 2024," jelas Triono.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (Dirut LMAN) Basuki Purwadi mengatakam Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu PSN yang pengadaan lahannya dibiayai oleh APBN melalui LMAN. "Saat ini pogres pembebasan lahan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 telah mencapai 92,28 persen," kata Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement