Selasa 29 Mar 2022 22:42 WIB

Pertemuan Perdana DEWG G20, Perkuat Teknologi Digital untuk Pulih Bersama dari Pandemi

Salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan DEWG G20 adalah teknologi digital

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate saat membuka pertemuan DEWG G20.
Foto:

Topik ketiga, ungkap Johnny, membahas mengenai Cross-Border Data Flow and Data Free Flow with Trust. Pembahasan itu diangkat sebagai respons terhadap peningkatan penggunaan data dan arus data serta kebutuhan mekanisme dan metode pengaturan yang memfasilitasi pertukaran data.

“Memahami diversifikasi pengaturan yang ada, Indonesia mengambil langkah untuk melakukan pembahasan kebijakan data lintas batas negara. Pada Presidensi G20 kali ini dengan usulan prinsip arus data lintas negara yang mengacu pada keabsahan, keadilan, keterbukaan atau transparansi, dan timbal balik,” kata Menkominfo.

Untuk diketahui, pertemuan turut dihadiri empat global knowledge partner DEWG, yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nation The Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), dan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Selain itu, pertemuan juga dihadiri tiga knowledge partner DEWG Indonesia yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Universitas Padjajaran (UNPAD)

Pertemuan pada Selasa (29/3/2022) menjadi wadah bagi para delegasi dan undangan untuk mendalami diskusi yang telah dibangun terkait pemanfaatan kekuatan teknologi digital untuk mencapai pemulihan yang semakin kuat dengan memberdayakan inklusif dan berkelanjutan. Hasil dari diskusi itu akan menjadi building block bagi berbagai macam isu digital yang semakin relevan dalam kehidupan di berbagai sektor dan mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris .

Menkominfo menambahkan, relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global, merujuk kepada jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan internet protocol, yang diprediksikan akan meningkat tiga kali lipat dari populasi global pada 2023. Situasi itu semakin terintensifikasi pula oleh pembuatan dan replikasi data global yang diprediksikan akan meningkat sebesar 23 persen pada 2020 sampai dengan 2025.

Menurutnya substansi diskusi pada pertemuan hari ini akan mendasari agenda pembahasan pada pertemuan selanjutnya 2nd DEWG Meeting yang akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 17-18 Mei 2022. “Presidensi G20 Indonesia mengajak para delegasi anggota G20, Global Knowledge Partner, Indonesia Knowledge Partner, serta undangan lainnya untuk juga menikmati budaya, sejarah, serta kuliner Yogyakarta yang khas sebagai pendamping sesi diskusi pada 2nd DEWG Meeting nanti," jelas Johnny.

"Saya mengajak kepada para pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan rangkaian acara DEWG dalam Presidensi G20 Indonesia ini guna menghasilkan hal yang konkret dan bermakna bagi ekonomi digital global. Mari bersama kita mengawal semangat Presidensi G20 Indonesia dalam menyongsong pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan. Recover Together, Recover Stronger,” terang Menkominfo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement