Ahad 27 Mar 2022 02:20 WIB

Jogo Tonggo, dari Indonesia untuk Dunia

Nafas dari gerakan Jogo Tonggo adalah gotong royong.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) menyapa warga orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 dengan jarak jauh di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (29/6/2021). Dalam kesempatan itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan kepada warga sekitar di lokasi warga yang terpapar positif COVID-19 untuk lebih memperkuat program
Foto:

Peran masyarakat

Sosiolog dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Tyas Retno Wulan mengatakan dalam masa pandemi Covid-19 masyarakat memang harus saling peduli terhadap sesama, karena kebersamaan merupakan kunci penting dalam menangani pandemi.Terlebih lagi, Covid-19 bukan sekadar penyakit klinis individual melainkan juga penyakit komunal, sehingga penyelesaian dan penanganan-nya harus dilakukan secara bersama-sama.

Dia mencontohkan, saat satu orang terinfeksi Covid-19 maka bisa berdampak pada anggota keluarga, teman kerja atau orang-orang yang ada di sekitarnya. Dengan demikian upaya penanganan harus berbasis komunitas dan melibatkan kelompok masyarakat untuk terlibat secara bersama-sama dalam mencegah penyebarannya.

Dalam tatanan hidup bermasyarakat, gerakan saling peduli dan saling mengingatkan mengenai protokol kesehatan merupakan hal yang esensial, karena pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek ekonomi, sosial bahkan politik.Dengan penanganan yang komprehensif dan melibatkan banyak pihak untuk peduli dan berkontribusi nyata, maka tidak hanya akan berdampak positif dalam memutus rantai penularan, namun juga dapat mengamankan gejolak ekonomi dan sosial.

Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr Yudhi Wibowo mengatakan Jogo Tonggo merupakan program yang kaya akan kearifan lokal karena mengedepankan rasa gotong royong dan kebersamaan. Menurut dia, semakin banyak pihak yang terlibat, maka akan semakin kuat dan hasilnya akan makin optimal. 

Karena rasa peduli dan keinginan untuk saling membantu adalah juga senjata kuat dalam perang melawan Covid-19. Menurutnya, program Jogo Tonggo merupakan salah satu program di Indonesia yang mengedepankan kearifan lokal sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh bangsa Indonesia yakni Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Praktik baik semacam ini, kata dia, menarik untuk menjadi pembahasan dalam tingkat global mengingat pada tahun 2020 ini Indonesia memegang presidensi dalam forum G20.Pembahasan tersebut tentunya akan dapat memperkuat peran Indonesia dalam kesehatan global terutama di tengah pandemi Covid-19 karena tantangan kesehatan menjadi isu prioritas dan menjadi perhatian bersama bangsa-bangsa di dunia.

Kearifan-kearifan lokal yang ada di masing-masing negara bisa menjadi anak kunci untuk membangun dan memperkuat arsitektur kesehatan dunia. Selain itu juga diharapkan dapat mendorong agar negara-negara di dunia untuk makin siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan.

Seperti contohnya program Jogo Tonggo, pelibatan peran masyarakat dalam penanganan Covid-19 bisa saja menjadi contoh bagi dunia di tengah pandemi Covid-19. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement