REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan kapasitas penyuluh pertanian di kawasan lumbung pangan (food estate) untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Presiden Jokowi mengapresiasi pengembangan kawasan Food Estate Kabupaten Belu. Untuk menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi, maka perluasan areal harus terus diupayakan tahun ini.
Pada Kamis (24/3), Desa Futukety Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara merupakan lokasi foodestate yang baru dikunjungi Presiden RI Jokowi Widodo. Mentan Syahrul Yasin Limpomenjelaskan pengembangan kawasan food estate seluas 559 ha di Kabupaten Belu yang tersebar di 4 kecamatan yakni Leosama, Manleten, Umaklaran, dan Kecamatan Fatuketi, dengan pengembangan padi seluas 411 hektar dan jagung seluas 148 hektar.
"Pengembangannya akan dilakukan bertahap dari tahun 2021 hingga 2024 dengan komoditas utamanya padi dan jagung. Untuk menambah penghasilan masyarakat di pinggir lahan akan ditanam komoditi perkebunan, hortikultura ditambah usaha peternakan ayam atau bebek dan sapi," tegasnya.
Syahrul pun mengharapkan usaha pertanian yang terintegrasi hulu-hilir berbasis kawasan dan klaster menurut kesesuaian agro-ekosistem dapat tercipta dan dikembangkan pada kawasan tersebut. Dengan demikian, tata kelola mulai dari pra hingga pascapanen ke depannya terus meningkat.
Mentan juga berkesempatan berdialog dengan penyuluh pertanian. Para penyuluh mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Mentan, karena sudah ada upaya untuk memperkuat kelembagaan dan tenaga penyuluh pertanian dengan terbitnya Perpres 35 Tahun 2022 tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengatakan siap mendukung pengembangan food estate di Belu.
"Kami akan memaksimalkan dukungan untuk food estate di Belu. Caranya, dengan meningkatkan kualitas SDM penggarap food estate, termasuk petani sekitar. Kita berharap food estate dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya petani," katanya.
Selain itu, penyuluh harus bekerja keras, bekerja lebih baik dan tetap semangat, bahwa dengan kerja keras dan kucuran keringat hasilnya tidak tertukar, ujar Dedi.
Ia berpesan agar penyuluh ditingkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan dan aktif mengikuti acara-acara yang diselenggarakan BPPSDMP baik online ataupun offline.