REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha BUMD DKI Jakarta, PT JakLingko Indonesia menggandeng perusahaan jasa konsultan Jepang, Nippon Koei, untuk mengembangkan Elektronifikasi Integrasi Pembayaran Transportasi Umum Jabodetabek (EIPTJ). Sinergi itu dilakukan melalui penandatanganan kerja sama secara virtual oleh Kamaluddin di Jakarta bersama Direktur dan Wakil Presiden Eksekutif Nippon Koei Takayasu Tsuyusaki di Tokyo, Jepang.
"Semoga dengan sinergi ini masyarakat dapat dengan mudah dan nyaman menggunakan layanan pada Aplikasi JakLingko," kata Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Kegiatan ini turut disaksikan Direksi Jatelindo Perkasa Abadi Indonesia Konsorsium (JPAI) sebagai mitra strategis JakLingko dalam pelaksanaan Proyek EIPTJ. Kolaborasi itu mencakup pengolahan data yang terakumulasi selama proyek EIPTJ untuk menghasilkan analisis potensi bisnis yang dapat dikembangkan pada masa depan oleh JakLingko Indonesia.
Melalui kerja sama itu diharapkan akan diberikan model bisnis terbaik untuk proyek Mobile as a Sevice (MaaS) dan rantai nilai bisnisnya melalui wawasan data sebagai bagian dari kegiatan bisnis non-tiket. Adapun, pengembangan bisnis ini dilakukan dalam bentuk berbagi pengalaman, pengetahuan, informasi dan data antara kedua belah pihak.Kerja sama itu diharapkan memperkuat program MaaS yang saat ini dijalankan JakLingko.
Sementara itu, Direktur dan Wakil Presiden Eksekutif Nippon Koei Takayasu Tsuyusaki mengatakan, akan membantu membuka peluang komersial MaaS dan sistem transportasi modern lainnya, dengan kemampuan perencanaan kota berbasis data terkini. "Kemitraan strategis ini juga akan meningkatkan ekosistem untuk membawa nilai baru bagi warga dalam pemulihan pandemi," ucapnya.
Proyek EIPT merupakan program jangka panjang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan pengguna transportasi umum sehingga diharapkan dapat mengurangi emisi gas karbon (CO2) dan meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek.