REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak menampik booster menjadi syarat mudik atau pulang kampung sesuai instruksi Presiden Jokowi, Selasa (22/3) lalu. Menurut dia, semua pihak akan diberikan kesempatan untuk melaksanakannya.
“Semua diberi kesempatan, tapi kita lihat lagi perkembangannya. Kan masih sebulan lagi, kita lihatlah beberapa pekan ini,” kata Riza kepada awak media di Balai Kota, Kamis (24/3).
Meski demikian, dia meminta agar ASN DKI dan masyarakat umum bisa meniadakan acara buka puasa bersama. Hal itu diharapkan bisa mengurangi penyebaran Covid-19 dan menjadikan mudik lancar tanpa ada penyebaran atau klaster baru.
Riza memaparkan, izin dari Presiden Jokowi untuk memberi kesempatan pulang kampung bagi warganya asal mendapat booster, merupakan salah satu pilihan untuk mengurangi penyebaran. Dia berharap, dengan cara tersebut ada percepatan pemberian booster secara merata pada masyarakat.
Menurutnya, masyarakat juga akan bisa kembali melakukan shalat Tarawih dan Idul Fitri berjamaah kembali. Meski tak semua acara bisa dilakukan kembali, menurut dia, hal itu menjadi awal menuju endemi.
“Alhamdulillah, Ramadhan ini kita bisa menjalankan ibadah Tarawih lagi berjamaah, nanti juga bisa Shalat Id bersama-sama,” kata Riza.
Diketahui, setelah dua tahun masyarakat diminta untuk tidak mudik, pemerintah memastikan masyarakat bisa mudik pada tahun ini. Syaratnya, dengan mendapatkan dosis ketiga atau booster.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Presiden Joko Widodo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/3).
Presiden mengatakan, situasi pandemi yang membaik saat ini membawa optimisme menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Pada tahun ini, kata Jokowi, umat Islam pun dapat kembali menjalankan ibadah Shalat Tarawih berjamaah di masjid, tetapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Namun, dia menambahkan, pemerintah masih melarang para pejabat dan pegawai pemerintah untuk melakukan buka puasa bersama dan juga open house saat Idul Fitri. Jokowi pun berharap perbaikan tren kasus positif ini dapat terus dipertahankan. “Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,” ujar dia.