REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Unair Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, bila tak ada halangan, uji klinis fase II Vaksin Merah Putih (VMP) platform Universitas Airlangga Unair-PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dapat digelar pada akhir Maret nanti. Saat ini, keputusan uji klinis masih menunggu BPOM.
"Masih menunggu keputusan BPOM untuk izin dimulainya fase II. Insya Allah bila sudah mendapatkan izin akan dimulai akhir Maret," ujarnya kepada Republika, Rabu (23/3/2022).
Prof Nyoman mengungkapkan, total kebutuhan relawan uji klinis fase II sebanyak 405 orang. Oleh karenanya, tim riset VMP platform Unair terus melakukan sosialisasi ke berbagai daerah, perusahaan, hingga instansi untuk mendapatkan relawan uji klinis fase II.
"Jumlah relawan yang dibutuhkan untuk uji klinis fase 2 adalah 405 orang," ungkapnya.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi relawan Vaksin Merah Putih platform Unair-PT Biotis. Beberapa syaratnya adalah, relawan berusia 18 tahun ke atas dan belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali. Relawan tidak sedang dalam keadaan hamil, sehat atau tidak memiliki penyakit HIV, dan jika ada komorbid harus sudah terkendali.
Sebelumnya, pada Ahad (20/3) Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jawa Timur menyatakan telah menyiapkan 200 narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk menjadi relawan uji klinis fase II VMP platform Unair. Plt Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Wisnu Nugroho Dewanto menyebutkan hal itu merupakan langkah dukungan pihaknya kepada Tim Unair, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia dan RSUD dr Soetomo yang sedang mempercepat proses uji klinis Vaksin Merah Putih agar bisa segera berstatus siap edar.
"Rencananya para WBP akan menjadi relawan untuk uji klinis tahap II yang membutuhkan sekitar 400 orang," tutur Wisnu.
Wisnu menambahkan, untuk menjadi relawan vaksin, pihaknya telah mendapatkan permohonan izin penelitian uji klinis di Lapas Surabaya dari Direktur RSUD dr Soetomo pada 4 Maret 2022 lalu.
Vaksin Merah Putih berbasis inactivated virus ciptaan Unair tersebut memiliki efikasi 98 persen pada uji praklinis terhadap makaka. Uji klinis fase I yang dilakukan kepada 90 relawan juga menunjukkan hasil yang baik. Saat ini VMP platform Unair telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).