Selasa 22 Mar 2022 20:47 WIB

Kawasan Hutan di Lombok Tengah Ditanami Pohon Kelor

Penanaman pohon kelor di kawasan hutan guna menjaga keberlangsungan sumber mata air

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penanaman pohon kelor di kawasan hutan guna menjaga keberlangsungan sumber mata air. Ilustrasi.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Penanaman pohon kelor di kawasan hutan guna menjaga keberlangsungan sumber mata air. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bersama masyarakat melakukan konservasi dengan penanaman pohon kelor di kawasan hutan guna menjaga keberlangsungan sumber mata air.

"Kami tidak ada kepentingan lain, kecuali bagaimana supaya masyarakat Lombok Tengah mulai menanam pohon untuk kelangsungan sumber air," kata Plt. Direktur PDAM Lombok Tengah, Bambang Supraptomo dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Degradasi hutan dan gempa bumi yang telah terjadi membuat mata air di Lombok Tengah semakin berkurang dari tahun ke tahun. Dari hasil penelitian debit air menurun setiap tahunnya 10 persen, sehingga harus dilindungi mata air. "Kita lindungi mata air dengan kembali menanam pohon," katanya.

Supaya umur tanaman bisa bertahan lama, maka saat ini harus memenuhi tiga kriteria dasar. Terlepas jumlah serapan airnya besar atau kecil, harus memenuhi tiga unsur jika ingin umur pohon panjang yaitu unsur ekologis, unsur ekonomis, dan unsur sosial. "Jika ada unsur yang tidak masuk, maka saya bisa katakan kegiatan itu hanya seremonial," kata Bambang.

Camat Batukliang Lalu Sudirman mengatakan sangat mendukung langkah PDAM Lombok Tengah untuk menanam pohon kelor di Kecamatan Batukliang. "Saya sangat antusias dengan program ini. Saya kira ini sangat prospek dan masyarakat juga akan antusias untuk menanam," jelasnya.

Dengan adanya program ini diharapkan akan ada tambahan penghasilan dari petani dan masyarakat di tengah keterpurukan dampak Covid-19. Pohon kelor memiliki nilai ekonomi dengan menjual daun atau tepung daun kelor. "Nilai ekonomi pohon kelor ini cukup menjanjikan," kata Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement