Selasa 22 Mar 2022 18:46 WIB

BMKG: Siklon Charlotte Pengaruhi Cuaca di Bagian Selatan Jateng

Masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada tiga hari ke depan.

Ilustrasi. Siklon Tropis Charlotte yang muncul di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah diprakirakan memengaruhi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Ilustrasi. Siklon Tropis Charlotte yang muncul di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah diprakirakan memengaruhi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Siklon Tropis Charlotte yang muncul di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah diprakirakan memengaruhi cuaca di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Siklon Tropis Charlotte terpantau berada di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

"Dengan adanya Siklon Tropis Charlotte tersebut, ada potensi hujan lebat, angin kencang, serta petir, terutama di Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya. Selain itu, gelombang tinggi juga berpotensi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa potensi hujan lebat ditandai dengan suhu udara yang tinggi pada siang hari. Suhu udara di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap tercatat 34 derajat Celsius dan di Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung Cilacap mencapai 35 derajat Celsius, cukup tinggi. 

Teguh menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang dirilis Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Selasa siang, Siklon Tropis Charlotte terpantau berada di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah dan membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Samudra Hindia selatan Bali hingga Jawa Barat. Kondisi tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah serta anomali suhu muka laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

Selain itu, kelembapan udara yang cukup tinggi turut berkontribusi pada pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia."Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang pada 23 sampai 25 Maret," kata Teguh.

Menurut dia, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang pada 23 Maret 2022 berpeluang terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Blora, Rembang, Semarang, Salatiga, Temanggung, Pekalongan, Tegal, Brebes, dan sekitarnya. Pada 24 Maret 2022, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang berpotensi terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Semarang, Salatiga, Temanggung, Pekalongan, Brebes, dan sekitarnya.

Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Semarang, Salatiga, Temanggung, Pekalongan, Brebes, dan sekitarnya juga menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang pada 25 Maret 2022. "Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement