Selasa 22 Mar 2022 16:36 WIB

Kebijakan Bebas Karantina yang Memang Sudah Waktunya Terjadi

Pakar nilai saat ini kebijakan masuk RI tanpa karantina relatif aman.

Sejumah wisatawan asing asal Singapura mengikuti kegiatan Golf Participants Wonderful Indonesia Promotion For Vaccinated Travel Lane (VTL) Sea di kawasan wisata Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/3/2022). Pemerintah melakukan uji coba penerapan kebijakan bebas karantina untuk wisatawan mancanegara atau turis mulai 14 Maret 2022 di Batam, Bintan dan Bali. Kini pemerintah berencana memperluas kebijakan bebas karantina di seluruh pintu masuk Indonesia.
Foto:

Pemerintah memutuskan untuk membebaskan karantina di seluruh pintu masuk Indonesia bagi kedatangan warga asing termasuk wisatawan mancanegara (wisman) dan hanya diwajibkan tes PCR. Kebijakan tersebut, diharapkan akan kembali memacu peningkatan kunjungan wisman hingga melebihi target yang ditetapkan.

Kemarin Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengumumkan keputusan tersebut. Ia mengatakan, target kunjungan wisman tahun ini sebanyak 1,8 juta hingga 3,6 juta kunjungan. Pemerintah belum merevisi target tersebut dan masih terus menunggu sejumlah relaksasi aturan dalam penanganan pandemi.

"Tapi, saya cukup optimis akan ada potensi melebihi target dari (jumlah) wisman yang kami bidik," kata Sandiaga, Senin (21/3/2022).

Sandiaga pun menjelaskan, kebijakan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi bebas karantina yang diterapkan untuk pintu masuk Bali, Batam, dan Bintan. Di mana, angka kasus positif di tiga daerah itu sangat rendah dan angka penambahan kasusnya semakin turun.

Kendati demikian, ia menekankan, upaya tracing, testing, dan treatment masih harus diperkuat kembali. Selain itu, penerapan aplikasi PeduliLindungi juga akan tetap diberlakukan di sejumlah tempat publik.

Seiring dengan perluasan bebas karantina, Sandiaga mengatakan, pemerintah memperluas cakupan negara yang mendapatkan fasilitas visa on arrival (voa). Dari sebelumnya hanya 23 negara kini ditambah menjadi 19 negara. Di mana, 9 negara di antaranya merupakan seluruh negara-negara ASEAN.

"Ini sangat positif untuk peningkatan kualitas kunjungan (wisman) dan harapannya kia bisa terus siapkan standar terbaru untuk pelayanan di Indonesia," katanya.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro Indonesia terus menunjukkan tren perbaikan Covid-19. Tren tersebut dikatakannya terus terjadi secara konsisten.

"Memang terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 secara nasional, terutama dalam satu periode sepekan terakhir yang menunjukkan bahwa penanganan kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan perbaikan," ujarnya saat konferensi virtual bertema 'Pandemi Belum Usai, Tetap Waspada Meski Kasua Covid-19 Melandai', Senin (21/3/2022).

Ke depannya, pihaknya optimistis penurunan kasus aktif Covid-19 akan terus terjadi. Tak hanya itu, Reisa melanjutkan, angka keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit juga berkurang. Ini bisa dilihat ketika semakin sedikit orang yang sakit sampai harus dirawat di rumah sakit akibat Covid-19. Namun, ia meminta penurunan BOR harus membuat semua pihaj waspada karena status Covid-19 masih pandemi.

"Jadi, penting buat kita untuk terus menjaga supaya tren penurunan kasus Covid-19 ini benar-benar terus turun. Jangan sampai kita lengah dan akhirnya memberi kesempatan kasus Covid-19 bisa naik lagi," katanya.

photo
Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement