Selasa 22 Mar 2022 13:43 WIB

Nelayan NTT Korban Kapal Tenggelam Masih Kritis dan Terpapar Covid-19

Pesawat patroli Australia menemukan tiga nelayan korban kapal tenggelam.

Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: EPA/STR THAILAND OUT
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Seorang nelayan asal kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT bernama Riki Balu yang dirawat di Rumah Sakit (RS) di Perth diketahui terpapar Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan di RS tersebut. Kondisi Riki saat ini masih kritis.

"Hingga saat ini masih kritis dan belum sadarkan diri. Yang bersangkutan terpapar Covid-19," kata Pelaksana Fungsi Konsuler Konsulat Republik Indonesia di Darwin Yulius Mada Kaka, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan selain itu juga Riki Balu juga diketahui menderita komplikasi. Sehingga pihak RS berusaha mencari tahu penyakit apa yang dialami oleh korban tenggelam kapal itu. Namun pihak RS juga masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan keluarga korban karena korban sendiri belum sadarkan diri.

Pihak RS yakni Royal Perth Hospital sendiri juga hingga kini belum bisa mengambil tindakan terhadap korban kapal tenggelam itu. Riki pada Senin (21/3/2022) kemarin dijemput oleh petugas kesehatan di Australia setelah pihaknya mengetahui bahwa Riki sudah dalam keadaan kritis dan tak sadarkan diri.

Pada awalnya petugas kesehatan menerbangkan Riki ke pulau Broom untuk mendapatkan perawatan. Namun karena dokter setempat menolak dan tak mampu memberikan penanganan, akhirnya Riki kemudian dipindahkan ke Perth untuk dirawat hingga saat ini.

Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat patroli Australia menemukan tiga nelayan terombang-ambing di tengah laut di perairan Pulau Pasir, Laut Timor akibat kapal nelayan bernama Kuda Laut dihantam gelombang dan terbalik pada Ahad (20/3/2022) lalu. Berdasarkan laporan, kapal tersebut membawa 12 nelayan beserta nahkodanya.

Namun dari 12 orang nelayan itu hanya tiga yang ditemukan selamat, sementara sembilan lainnya hingga saat ini belum ditemukan. Kapal tersebut diduga sudah terbalik dan tenggelam sejak Jumat (18/3/2022) lalu. Namun informasi tenggelamnya kapal itu baru didapat pada Ahad (20/3/2022), sehingga proses pencarian korban mengalami kendala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement