REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Bandung menyusun skenario potensi tsunami akibat subduksi selatan Jawa di wilayah Jawa Barat. Jabar merupakan wilayah yang berhadapan langsung dengan zona subduksi selatan Jawa, baik subduksi Selat Sunda maupun subduksi Jawa Barat.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menuturkan, dengan kondisi tersebut maka berdampak terhadap ancaman tsunami akibat gempa bumi. Upaya mitigasi gempa bumi yang dilakukan oleh pihaknya yaitu melakukan pemodelan bahaya tsunami dalam bentuk peta bahaya tsunami di 5 kabupaten di wilayah Jawa Barat yang memiliki pesisir selatan.
"Di antaranya Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran," ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (22/3/2022).
Dia menuturkan, terdapat dua skenario gempa bumi yang digunakan dalam pemodelan yaitu gempa bumi dengan magnitudo 8,7 di zona subduksi Selatan Sunda untuk Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Sedangkan gempa dengan magnitudo 8,7 di zona subduksi Jawa Barat-Tengah untuk Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Teguh melanjutkan, skenario gempa bumi megathrust didasarkan pada segmentasi dan magnitudo maksimum subduksi Indonesia yang bersumber dari buku peta sumber dan bahaya gempa Indonesia tahun 2017.
Dia mengatakan, peta bahaya tsunami di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi memperlihatkan estimasi luasan daerah rendaman tsunami dan waktu tiba gelombang tsunami di Pantai Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
"Berdasarkan pemodelan tsunami yang telah dilakukan, estimasi tinggi tsunami (di Pelabuhan Ratu) maksimum 18 meter, estimasi waktu tiba gelombang tsunami 18 menit," katanya.
Selanjutnya, peta bahaya tsunami di Pantai Apra, Sindangbarang, Kabupaten Cianjur menunjukkan estimasi tinggi tsunami maksimum 9 meter dan etimasi waktu tiba gelombang tsunami 10-15 menit. Selain itu di Pameungpeuk Kabupaten Garut estimasi tinggi tsunami maksimum 19 meter dan etimasi waktu tiba gelombang tsunami 10-15 menit.
Sedangkan di Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya estimasi tinggi tsunami maksimum 23 meter dan estimasi waktu tiba gelombang tsunami 15 menit dan di Desa Pangandaran dan Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran estimasi tinggi tsunami maksimum 15 meter dan estimasi waktu tiba gelombang tsunami mencapai 36 menit.