Ahad 20 Mar 2022 16:12 WIB

Kasus Covid-19 di Tasikmalaya Turun Drastis

Per 20 Maret 2021, hanya terdapat penambahah tujuh kasus Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah anak menjalani vaksinasi Covid-19 di Ballroom Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Rabu (12/1/2022). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan kasus Covid-19 harian mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Sejumlah anak menjalani vaksinasi Covid-19 di Ballroom Asia Plaza, Kota Tasikmalaya, Rabu (12/1/2022). Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan kasus Covid-19 harian mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat penambahan kasus Covid-19 harian mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan data per 20 Maret 2021, hanya terdapat penambahah tujuh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sehari terakhir.

Kepala Bidang Pecegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, berdasarkan data penambahan kasus harian, sudah terjadi penurunan kasus Covid-19. Menurut dia, Kota Tasikmalaya sudah tidak lagi berada di puncak lonjakan varian omicron. 

Baca Juga

"Kami yakin, kami sudah tidak ada di puncak kasus," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (20/3/2022).

Saat ini, kasus aktif di Kota Tasikmalaya berjumlah 658 kasus. Angka itu telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan data pekan lalu atau Ahad (13/3/2022), di mana kasus aktif masih berada di angka 1.387 kasus.

Kendati demikian, Asep mengatakan, penularan kasus Covid-19 masih tetap terjadi, juga kasus kematian akibat Covid-19 masih tetap ada. Hanya saja, penambahannya tak semasif ketika puncak lonjakan omicron pada Februari. 

"Artinya penularan masih ada, hanya saja tidak semasif sebelumnya," kata dia.

Ihwal pengetesan, Asep mengatakan, sejak dikeluarkan aturan baru yang mengatur bahwa perjalanan domestik tak perlu memyertakan tes swab, jumlah pengetesan di Kota Tasikmalaya mengalami penurunan. Ia menyebutkan, penurunan pengetesan mencapai lebih dari 50 persen. 

"Tapi yang penting sekarang kasus terus turun. Mudah-mudahan kami bisa kembali ke level 2 (PPKM)," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement