Ahad 20 Mar 2022 00:15 WIB

Kaos 'Welcome to Mandalika' Laris Manis di Tengah Gelaran MotoGP

Para pedagang kaos di sekitar sirkuit Mandalika meraup untung di gelaran MotoGP

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez memacu sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Para pedagang kaos di sekitar sirkuit Mandalika meraup untung di gelaran MotoGP.
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez memacu sepeda motornya saat sesi latihan bebas 2 MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Jumat (18/3/2022). Para pedagang kaos di sekitar sirkuit Mandalika meraup untung di gelaran MotoGP.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH - Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk meraup rezeki dengan berjualan kaos di area pintu masuk Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Lombok. Beni Karya bersama sekitar belasan pedagang lain mencoba menawarkan kaos dengan tulisan "Mandalika" atau bergambar sirkuit di depan area yang biasa menjadi spot foto pengunjung, Sabtu (19/3/2022).

"Garos!" ujar Beni, sambil mengibaskan uang yang dia terima dari pembeli ke barang dagangnya, yang berarti laris manis.

Baca Juga

Beni sebelumnya bekerja di hotel sebagai housekeeper. Namun, pandemi Covid-19 membuat dia diberhentikan dari pekerjaannya dan memutar otak untuk mencari rezeki. Dia kemudian mulai berjualan kaos di tempat wisata pantai Kuta, Lombok, tapi tidak meraup banyak keuntungan karena tempat wisata masih sepi pengunjung.

Kejuaraan dunia superbike WSBK pada November tahun lalu menjadi momen untuk meraup lebih banyak rezeki. Demikian pula dengan gelaran MotoGP kali ini. "Kalau tidak ada event paling terjual 10 biji. Kalau ada event bisa dua kali lipat. Kalau tidak ada event Rp 100 ribu atau Rp150 ribu, kadang-kadang kosong, tapi kalau ada event dapat Rp 500 ribuan," kata Beni.

Meski tidak dapat berjualan di dalam area sirkuit, Beni sangat bersyukur dapat menawarkan barang dagangannya di depan area masuk walaupun dalam keadaan seadanya tanpa alas. Begitu pula dengan Saparoni, pedagang kaos lainnya.

Menurut dia, pemerintah telah membuatkan tempat khusus bagi para pedagang untuk berjualan. Namun, lokasinya yang jauh dari sirkuit yang saat ini menjadi pusat keramaian membuat dia bersama-sama pedagang yang lain nekat berjualan. "Bayar sewa Rp 120 ribu per bulan tapi tamunya enggak ada. Semoga banyak event, selalu rame, ekonomi semakin maju," kata Saparoni.

Berkat gelaran MotoGP Mandalika, dia yang biasanya hanya dapat membawa pulang bersih Rp 50 ribu kini dapat meraup keuntungan hingga Rp 200 ribu. Kaos ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 100 ribu untuk tiga item. Ada juga yang dibanderol dengan Rp 100 ribu untuk dua kaos tergantung pada bahan dan ukuran. Selain kaos, ada pula pedagang yang menawarkan topi dengan harga Rp 50 ribu, sementara gelang dijual dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement