Kediri - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Jembatan Lama yang kini sudah berumur 153 tahun, Jumat (8/3/2022).
Brug Over den Brantas te Kediri atau yang dikenal dengan nama jembatan lama di Kota Kediri, tahun ini memasuki umur 153 tahun. Jembatan itu membelah Sungai Brantas dan menghubungkan sisi timur dan barat Kota Kediri.
Berdiri Tahun 1869, jembatan tersebut lebih tua daripada Jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling yang berdiri pada Tahun 1883.
Memperingati HUT jembatan tersebut, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat jembatan itu, sehingga bisa terus dimanfaatkan sebagai penghubung bagi pejalan kaki dan kendaraan tanpa mesin.
Pasca-dibangunnya jembatan baru yang terletak di sisi utara, jembatan ini sudah tidak lagi digunakan oleh kendaraan motor dan mobil.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat bersama dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak menyalakan api di sekitar jembatan, dan tidak memasang atribut apapun termasuk vandalisme di jembatan lama. Sehingga nanti anak cucu kita masih bisa melewatinya," ujar Abu Bakar.
Jembatan Lama Kota Kediri dibangun Belanda sejak Tahun 1855 dan diresmikan serta dibuka untuk umum pada 18 Maret 1869. Jembatan ini hasil karya arsitek Sytze Westerbaan Muurling. Jembatan tersebut telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan SK Wali Kota Kediri.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Kediri, Zachrie Ahmad menjelaskan, jembatan lama ini bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki dan kendaraan bukan mesin seperti sepeda angin, becak dan gerobak.
Masyarakat bisa melintas di atas jembatan tersebut. Namun, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan perusakan.
"Masyarakat yang melintas silakan, tapi intinya yang melintas tidak boleh melakukan perusakan, menempelkan atribut, apalagi sampai vandalisme di sekitar cagar budaya ini," tutur Zachrie.
Sementara Koordinator Pokok-Pokok Kebudayaan Daerah Kota Kediri sekaligus peneliti jembatan lama, Imam Mubarok menyebut, jembatan harus terus dijaga dari segala komponen yang bisa berpotensi merusaknya.
Selain menyimpan banyak sejarah, jembatan tersebut merupakan jembatan pertama berkontruksi besi di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.
"Saya minta seluruh komponen kabel, air PDAM, dipindah semua. Jadi, siapapun yang merasa memiliki kabel, memiliki pipa segera dipindahkan dan koordinasi dengan PU," pungkasnya.