Sabtu 19 Mar 2022 03:48 WIB

PKT Dorong Pelestarian Budaya lewat Panggung Seni

Lakon Tabib Suci mewakili situasi yang saat ini terjadi di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Forum Indonesia Kita menggelar panggung seni dengan lakon Tabib Suci
Foto: Pupuk Kaltim
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Forum Indonesia Kita menggelar panggung seni dengan lakon Tabib Suci

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerja sama dengan Forum Indonesia Kita menggelar panggung seni dengan lakon Tabib Suci, dalam upaya merawat ke-Indonesia-an melalui jalur kesenian dan budaya dengan pertunjukan yang inovatif di GOR PKT, Kalimantan Timur, pada Kamis (17/3/2022) malam.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan dukungan panggung Tabib Suci sebagai bentuk apresiasi PKT terhadap seni dan budaya Indonesia yang dikemas melalui cerita menarik dan segar. Rahmad berharap banyaknya pesan yang tersirat dalam cerita dapat menjadi pelajaran bagi keluarga besar PKT dengan terus merawat kebhinekaan dalam keberagaman untuk mewujudkan satu kesatuan Indonesia. 

Baca Juga

"Mari terus jaga persatuan dalam keberagaman dengan memupuk kecintaan terhadap Indonesia," ujar Rahmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Rahmad menyebut PKT akan terus mendukung kemajuan seni dan budaya, sebagai salah satu kekayaan serta ciri khas bangsa Indonesia. Kata Rahmad, PKT berkomitmen memberikan ruang bagi pelaku seni dan budaya untuk terus memajukan khasanah nusantara sebagai warisan bagi generasi mendatang. 

"Seni dan budaya Indonesia wajib untuk dipertahankan, sehingga kedepan dapat terus eksis sebagai identitas bangsa yang lahir dari keberagaman dalam kesatuan Bhineka Tunggal Ika," ungkap Rahmad.

Lakon Tabib Suci ini ditulis dan disutradarai Agus Noor, serta dimeriahkan para pelaku seni kenamaan Indonesia, seperti Butet Kertaredjasa, Cak Lontong, Marwoto dan Susilo Nugroho, Akbar, Mucle, Joned, Wisben, Inayah Wahid, Yu Ningsih dan Sruti Respati, serta didukung karyawan PKT Alvina E Dharmawangsa dan para penari dari Persatuan Istri Karyawan (PIKA) PKT.

Menurut Agus Noor, lakon ini mewakili situasi yang saat ini terjadi di Indonesia, dimana masyarakat begitu terpecah karena dilatarbelakangi berbagai hal, baik politik maupun lainnya. Kisah parodi ini menyentil isu sosial yang terjadi di masyarakat, sebagai sebuah ikhtiar membangun kembali Indonesia yang plural, toleran dan berbudaya sebagai rumah bersama. 

"Sejarah membuktikan budaya mampu merekatkan semangat persatuan, sehingga kedepan negeri ini mampu menumbuhkan kembali nilai-nilai kebudayaan sebagai perekat bangsa dengan kerukunan yang tetap terjaga," ujar Agus. 

Founder Indonesia Kita Butet Kertaredjasa, menyampaikan panggung Tabib Suci di GOR PKT merupakan kali pertama Indonesia Kita menggelar pertunjukan di luar pulau Jawa, setelah 35 kali menggelar pentas sejak awal forum tersebut berdiri di 2011. Butet pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan PKT terhadap Indonesia Kita, untuk terus menyampaikan pesan kebhinekaan di seluruh penjuru tanah air melalui kreativitas seni dan budaya.

"Terima kasih kepada PKT atas kesempatan yang diberikan, apalagi panggung kali ini turut didukung para penari dan pemain dari keluarga besar serta karyawan perusahaan," kata Butet.

Menurut Butet, forum Indonesia Kita digagas sebagai cara para seniman menghidupkan kembali jiwa Indonesia dalam diri melalui jalan kebudayaan, serta turut berpartisipasi membangun bangsa dengan meyakini keberagaman bukan sesuatu untuk mempertajam perbedaan, tetapi untuk mengukuhkan kesatuan sebagai anak bangsa. 

"Pemikiran ini kami tuangkan dalam ide kreatif Indonesia Kita, melalui seni pertunjukan untuk menyatukan keberagaman menjadi satu kesatuan Nusantara," kata Butet menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement