Jumat 18 Mar 2022 13:41 WIB

Banyumas Kembali Dilanda Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Sebanyak 50 rumah rusak ringan, tiga rusak berat, dan satu jembatan patah.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus raharjo
Warga berdiri di pintu rumahnya yang terendam banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Warga berdiri di pintu rumahnya yang terendam banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang terus terjadi kembali mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas menyebutkan, Kecamatan Wangon telah dilanda banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan deras sejak Kamis (17/3/22).

"Di Desa Rawaeng dan Pengadegan, Kecamatan Wangon, telah terjadi banjir bandang yang menghantam rumah warga," ujar Sekretaris BPBD, Gatot Eprie, kepada Republika.co.id, Jumat (18/3/22).

Baca Juga

Bencana alam tersebut terjadi pada Jumat (18/3/22) dini hari. Pada pukul 01.00 WIB banjir luapan dari Sungai Menggala menggenangi pemukiman warga Desa Rawaheng Kecamatan Wangon. Ketinggian air sekira 70-100 cm, yang mengakibatkan 15 rumah warga mengalami rusak. Beruntung dalam bencana ini tidak ada korban jiwa.

Adapun di Desa Pengadegan Kecamatan Wangon, banjir bandang berasal dari luapan sungai Citalang. Banjir bandang mengakibatkan kerugian materiil berupa 50 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak berat, satu TK Pertiwi rusak ringan, dan satu jembatan patah.

Selain banjir, juga terdapat dua bencana tanah longsor di Kecamatan Wangon  yaitu di Desa Randegan dan Jurangbahas. Kejadian tanah longsor di Desa Randegan RT 04 RW 02 Kecamatan Wangon, diketahui pukul 01.00 WIB. Tebing setinggi enam meter lebar tiga meter mengalami longsor dan menimpa bagian dapur rumah warga milik Suwanti (42 tahun). Kerugian diperkirakan sekitar Rp 10 juta dan tanpa korban jiwa.

Sedangkan di Desa Jurangbahas, tanah longsor dari tebing setinggi 10 meter lebar lima meter menimpa dapur rumah warga milik Maghfuron (25 tahun). Kerugian materiil akibat bencana ini diperkirakan Rp 5 juta.

Menurut Gatot, beruntung dari kejadian banjir bandang dan tanah longsor tersebut tidak ditemukan adanya korban jiwa. "Tidak ada korban jiwa. Saat ini kami sedang proses pendataan dan proses evakuasi,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement