Sementara itu, 90 zona musim atau 26,6 persen zona musim Indonesia mengalami musim kemarau yang sama dengan rata-rata musim kemarau di tahun 1991 hingga 2020. Kemudian sebanyak 89 zona musim atau 26,0 persen zona musim akan mengalami musim kemarau maju, bahkan sebagian sudah dimulai.
"Sifat hujan pada musim kemarau tahun ini dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi curah hujan musim kemarau periode 1991 hingga 2020, maka secara umum kondisi musim kemarau tahun 2022 diprakirakan normal, sama dengan rerata klimatologisnya pada 197 zona musim atau 57,6 persen normal," kata Dwikorita.
Namun, pada sejumlah 146 zona musim atau 30,4 persen mengalami kondisi kemarau di atas normal atau musim kemarau lebih basah dari rerata klimatologisnya, yaitu curah hujan musim kemarau yang lebih tinggi. Lalu, 41 zona musim (12 persen zona musim) akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering, yaitu curah hujan lebih rendah dari rata-ratanya.
"Puncak musim kemarau di wilayah Indonesia umumnya terjadi pada Agustus 2022, yaitu sebanyak 52,9 persen zona musim," ujar dia.
Dwikorita menyimpulkan dalam prakiraan musim kemarau tahun 2022, musim kemarau pada tahun ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya. Intensitas akan mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya.