REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar, Ridonal, memastikan ketersediaan minyak goreng di Sumatra Barat aman. Ridonal menyebut Harga Eceran Tertinggi (HET) tetap mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 06 Tahun 2022, minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, kemasan premium Rp 14 ribu per liter.
"Kita ketersediaan ada. Alhamdulillah, Incasi Raya produsen juga pemasok kebutuhan Sumatra Barat. Sebanyak 70 persen kebutuhan Sumbar dipasok oleh Incasi," kata Ridonal di Padang Panjang, Rabu (16/3/2022).
Ia menyebut kebutuhan minyak goreng di Sumbar sebanyak 6,66 juta liter atau 5.841 ton per bulan. Sebanyak 70 persen kebutuhan minyak dipasok dari Incasi Raya. Sisanya, 30 persen ada dari PT Musim Mas, Wilmar, kemudian PT SMART.
Ia menyebut Pemprov Sumbar berupaya untuk menjaga stabilitas minyak goreng dengan melakukan operasi pasar murah. Operasi pasar ini melibatkan produsen Incasi Raya dan distributor lainnya.
"Pasokan minyak goreng di Sumbar juga dengan menggandeng dua perusahaan besar yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Member of ID Food dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)," ucap Ridonal.