Selasa 15 Mar 2022 21:04 WIB

Ridwan Kamil: Pengelolaan Sampah di Citarum Capai 2.800 Ton Per Hari

Hampir sepertiga wilayah Jawa Barat terkena dampak yang besar dari Sungai Citarum

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan progres Program Citarum Harum. Salah satunya terkait penanganan sampah yang mengalami kemajuan dapat dicapai sekitar 2.800 ton per hari.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan progres Program Citarum Harum. Salah satunya terkait penanganan sampah yang mengalami kemajuan dapat dicapai sekitar 2.800 ton per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan progres Program Citarum Harum. Salah satunya terkait penanganan sampah yang mengalami kemajuan dapat dicapai sekitar 2.800 ton per hari. 

Ridwan Kamil mengatakan, hampir sepertiga wilayah Jawa Barat terkena dampak yang besar dari Sungai Citarum. "Jawa Barat mengalami dampak luar biasa dari Citarum, di antaranya penghasil listrik, irigasi, bahkan sumber air Jakarta juga semuanya dari Citarum lewat Waduk Jatiluhur," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam kunjungannya ke Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa, (15/3/2022). 

Baca Juga

Emiil juga menyinggung tentang indeks kualitas air Citarum yang masuk kategori cemar ringan dengan skor 60. Capaian ini berkat kerja semua pihak, termasuk dari para komandan sektor. Sehingga indeks kualitas air Citarum dari cemar berat telah menjadi cemar ringan. 

Dampak dari kemajuan kualitas air Citarum ini, kata dia, terlihat pada dua fenomena sosial yang dapat disaksikan dari munculnya aktivitas di sekitar sungai. "Dua fenomena sosial terjadi, ikan-ikan yang dulu hilang hadir lagi, dan anak-anak kampung bisa berenang lagi pada kondisi sungai yang telah mengalami perbaikan," katanya. 

Emil juga melaporkan 12 kegiatan mengenai Citarum Harum yang terus diupayakan, yang sudah dilakukan sejak tahun 2019.  Dari target penghijauan lahan kritis 15.000 hektare, sampai saat ini sekitar 3.100 hektare lahan kritis sudah dihijaukan. "Ini akumulatif capaian selama 2019-2021," katanya.  

Selain itu, Emil juga mengapresiasi bantuan dari World Bank untuk percepatan Program Citarum Harum.   "Dengan adanya bantuan dari World Bank sebesar 100 juta Dolar AS diharapkan seperti di Kabupaten Bandung pengelolaan air limbah domestik untuk tahun depan, insyaallah bisa tercapai sesuai dengan target," katanya. 

Emil mengatakan, terkait penanganan sampah yang tergetnya 3.000 ton bisa terkelola dengan baik. "Dari target  3.000 ton sampai saat ini sampah yang ditangani sudah mencapai 2.800 ton per hari, tinggal sedikit lagi target tercapai, juga tentunya dengan zero waste program yang terus kita tingkatkan," katanya. 

Emil juga menyampaikan terkait limbah peternakan yang penanganannya sudah sesuai dengan target.  "Di Perpres dari target 26.800, kita sudah menangani 26.900 ekor sapi yang limbahnya bisa dijangkau oleh sistem untuk dikelola lebih sustainable," katanya. 

Emil menjelaskan terkait pengelolaan mahadata dari segi pengendalian pemanfaatan ruang telah dilakukan melalui Command Center, yang mendapat penghargaan Medali Emas Bhumandala Inovasi Pemanfaatan Informasi Geospasial Tahun 2021, yakni terkait pemanfaatan Portal Satu Peta dalam implementasi Command Center Satgas PPK DAS Citarum. 

"Digital manajemennya sangat canggih, sehingga mendapatkan Penghargaan Bhumandala Award. Jadi masalah kapan air naik, kualitas air bisa dikendalikan dari satu ruangan. Ini adalah salah satu kebanggaan kita menggunakan teknologi," katanya. 

Selain itu, kata Emil, terkait penegakan hukum, dalam pelaksanaannya lebih memakai pendekatan humanis dan kinerja yang proaktif. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement