REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kenaikkan ekspor sebesar 1,87 persen sepanjang Februari 2022 jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,82 miliar dolar AS menjadi 1,85 miliar dolar AS. Begitupun dibandingkan Februari 2021, nilai ekspor mengalami peningkatan sebesar 9,01 persen.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menyatakan, kenaikan nilai ekspor Jatim dibanding bulan lalu, disebabkan peningkatan kinerja ekspor sektor migas. Nilai ekspor sektor migas pada Februari 2022 naik sebesar 115,39 persen, yaitu dari 39,45 juta dolar AS menjadi 84,97 juta dolar AS.
"Meskipun, sektor ini hanya menyumbang 4,59 persen dari total ekspor Jawa Timur pada bulan ini," ujar Dadang, Selasa (15/3).
Dadang melanjutkan, apabila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan 0,65 persen, yaitu dari 1,78 miliar dolar AS, menjadi 1,77 miliar dolar AS. Padahal, nilai ekspor sektor nonmigas tersebut menyumban 95,41 persen dari total ekspor Februari 2022.
Dadang melanjutkan, jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, golongan Kayu, Barang dari Kayu (HS 44) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 169,09 juta dolar AS. Naik sebesar 4,22 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 162,25 juta dolar AS.
"Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 9,56 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Amerika Serikat dengan nilai 51,07 juta dolar AS," ujarnya.
Dadang menambahkan, impor Jawa Timur sepanjang Februari 2022 juga mengalami kenaikan 3,13 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 2,26 miliar dolar AS menjadi 2,33 miliar dolar AS. Kenaikan disebabkan kinerja impor sektor migas yang mengalami kenaikan signifikan.
Impor migas Jatim sepanjang Februari 2022 tercatat mengalami kenaikan sebesar 19,55 persen. Yaitu dari 516,45 juta dolar AS menjadi 617,42 juta dolar AS. Impor migas menyumbang sekitar 26,48 persen dari total impor Jawa Timur pada Februari 2022.
Dadang mengatakan, untuk nilai impor nonmigas Jatim pada Februari 2022 mengalami penurunan sebesar 1,74 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yakni dari 1,74 miliar dolar AS menjadi 1,71 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 73,52 persen dari total impor Jawa Timur pada Februari 2022.
Dadang menjelaskan, pada Februari 2022, golongan Besi dan baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 173,61 juta dolar AS. Naik 0,46 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 172,82 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,13 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur, dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 52,27 juta dolar AS.
Dadang mengungkapkan, neraca perdagangan Jawa Timur sepanjang Februari 2022 mengalami defisit sebesar 478,42 juta dolar AS. Secara kumulatif, Januari-Februari 2022 neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit sebesar 920,07 juta dolar AS.