Senin 14 Mar 2022 21:56 WIB

Penurunan Angka Kematian Lambat, Pemerintah Soroti Jateng

Ini karena banyaknya pasien Covid-19 dengan komorbid dan belum vaksinasi lengkap.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pidato saat pembukaan Festival UMKM Toba Vaganza di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/11/2021). Festival UMKM Toba Vaganza diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM yang mencakup penguatan manajemen usaha, kualitas produk, akses pasar, kapasitas dan kapabilitas UMKM yang dilakukan secara end to end dalam satu ekosistem terintegrasi yang berbasis teknologi.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pidato saat pembukaan Festival UMKM Toba Vaganza di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (12/11/2021). Festival UMKM Toba Vaganza diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM yang mencakup penguatan manajemen usaha, kualitas produk, akses pasar, kapasitas dan kapabilitas UMKM yang dilakukan secara end to end dalam satu ekosistem terintegrasi yang berbasis teknologi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pemerintah memberikan perhatiannya pada daerah dengan tingkat penurunan angka kematian yang cukup lambat, terutama di Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya pasien Covid-19 yang memiliki komorbid dan belum melakukan vaksinasi lengkap.

"Pemerintah memberikan perhatian lebih pada tingkat penurunan angka kematian yang berjalan masih cukup lambat, utamanya di wilayah Jawa Tengah," ujar Luhut saat konferensi pers hasil rapat terbatas evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/3/2022).

Baca Juga

Luhut pun mengingatkan masyarakat yang memiliki komorbid dan kelompok lansia agar segera dirawat di rumah sakit jika positif Covid-19. Ia menyampaikan, penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah telah berdampak pada penurunan kasus konfirmasi dan tingkat rawat inap secara nasional.

Per hari ini, jumlah kasus positif pun mengalami penurunan dan di bawah 10 ribu kasus. Sedangkan jumlah kasus kesembuhan mencapai lebih dari 39 ribu.

"Hal tersebut sejalan dengan penurunan kasus dan rawat inap di seluruh wilayah provinsi Jawa dan Bali yang begitu signifikan," tambah dia.

Namun, Luhut mengakui jumlah orang yang diperiksa saat ini mengalami penurunan seiring dengan dihapuskannya syarat antigen untuk perjalanan. Untuk mengidentifikasi kasus dan menghindari potensi lonjakan kasus dengan cepat, pemerintah pun meminta seluruh daerah agar kembali memperkuat kapasitas testing dan tracing.

Lebih lanjut, seiring dengan penurunan jumlah kasus, jumlah kabupaten kota yang masuk ke status PPKM Level 2 berdasarkan asesmen pada minggu ini juga semakin menunjukan peningkatan.

"Keputusan detil mengenai hal ini akan tertuang dalam Inmendagri yang akan segera kami keluarkan hari ini," tambah Luhut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement