Senin 14 Mar 2022 16:21 WIB

Arti Air dan Tanah Nusantara di IKN dan Keyakinan Anies Jakarta Jadi Kota Global Dunia

Tanah dan air dari 34 provinsi ditanam di kawasan Titik Nol Kilometer IKN.

Presiden Jokowi saat prosesi penyatuan tanah dan air dari gubernur se-Indonesia di kawasan titik 0 km Ibu Kota Negara Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).
Foto:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut memberikan tanah dan air kepada Presiden Jokowi di kawasan titik nol kilometer IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Anies mengatakan, air dan tanah yang dibawanya tersebut diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara.

“Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dahulunya mereka tersingkirkan, termarjinalkan, kemudian sekarang mereka digaris depankan dan mendapatkan fasilitas. Ini pesan bahwa republik ini dihadirkan untuk melindungi setiap tumpah darah. Dan dihadirkan untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Anies dalam keterangannya melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Anies berharap agar ibu kota baru yang akan dibangun nanti bisa menjadi kota yang dapat mewujudkan pesan utama pendirian bangsa Indonesia, yakni menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Lebih lanjut, Anies berpendapat pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur ini menjadi sebuah peluang untuk mempercepat pembangunan di Jakarta menjadi salah satu kota global dunia, baik dari aspek ekonomi, budaya, sosial, dan juga pendidikan.

“Kota global yang setara dengan kota-kota global lainnya. Jakarta adalah megapolitan terbesar di belahan selatan bumi. Dan ini harus dijadikan sebagai kesempatan mempercepat,” ujar dia.

Ia menjelaskan, beberapa unsur utama untuk menjadi kota global yakni mobilitas penduduk berbasiskan kendaraan umum dan ramah lingkungan. Kemudian, fasilitas kesehatan dan pendidikan berstandar internasional, serta memiliki daya tarik bagi global talent.

“Sehingga produktivitas yang terjadi di kota ini bisa dirasakan manfaatnya baik untuk Indonesia maupun di tataran global,” kata Anies.

Adapun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemindahan IKN Nusantara ini merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia. Karena itu, kata dia, pemindahan dan pembangunan ibu kota baru ini perlu mendapatkan restu dari seluruh daerah dengan membawa tanah dan air dari wilayahnya masing-masing.

“Kalau Jawa Barat air suci tanah-tanah yang istimewa datang dari 27 daerah, karena ada 27 kabupaten kota kan, disatukan dulu di Gedung Sate, terus dibawa ke sini, jadi saya kira simbolis ini penting bahwa semua mendukung,” ujar Ridwan dalam keterangannya melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Ia mengatakan, pembangunan IKN ini menjadi sebuah peluang untuk memiliki kota terbaik di dunia, baik dari sisi sistem perkotaannya yang harus smart green zero carbon serta dari sisi desain.

“Biasanya kan yang terdesain kota-kota bikinan swasta. Kalau kota bikinan negara belum pernah ada. Jadi ini kesempatan,” ujar Ridwan.

Ia melanjutkan, dari sejarah berbagai kota yang telah terbentuk, pembangunannya harus diawali dengan visi. Visi tersebut, kata dia, dapat diselesaikan dalam waktu minimal 10 tahun. Karena itu, Ridwan meminta masyarakat agar tak terlalu berharap pembangunan ibu kota baru ini akan selesai dalam waktu yang cepat.

“Jangan terlalu expect dalam hitungan 3-5 tahun tiba-tiba sudah beres. Jadi saya kira sejarah kota-kota dunia juga nggak begitu,” tambah dia.

Ridwan mengatakan, pembangunan sebuah kota baru memiliki tantangan tersendiri. Pemerintah pun perlu memikirkan siapa yang akan menghuni kota tersebut. Sebab, Ridwan berpendapat, jika hanya mengandalkan populasi dari para PNS, maka kota tersebut akan sangat sepi.

“Tapi kalau berhasil menjadi kota, ada fasilitas non-PNS juga mau tinggal di sini, insyallah itu akan berhasil. Itu masukan dari saya,” ujar Ridwan.

photo
Ibu Kota Negara Baru - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement