REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah harus memastikan protokol kesehatan (prokes) ditegakkan dengan baik di Bali. Hal itu penting di masa uji coba pemberlakuan kebijakan tanpa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Bali, menurut epidemiolog.
"Jadi indikator pemakaian masker, kepatuhan protokol kesehatan, cuci tangan, dan lainnya itu harus dipantau dengan baik di Bali sehingga masyarakat internasional percaya ke Bali," kata epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Yunis mengatakan, Bali menjadi percontohan untuk uji coba tersebut terutama terkait penegakan protokol kesehatan yang baik. Evaluasi terhadap uji coba tersebut perlu dilakukan.
"Kalau indikator-indikator protokol kesehatannya jeblok ngapain, uji coba ini bukan seperti "bebas", harus menunjukkan kalau kita bisa menegakkan protokol kesehatan itu dengan baik," tuturnya.
"PPLN telah atau tetap harus memiliki asuransi kesehatan yang menjamin Covid-19 sesuai ketentuan," ujarnya.