Surabaya - Anggota Unit Lantas Polsek Tambaksari Aipda Joko Nugroho dan tiga anggota lainnya, mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, setelah menjadi korban amukan massa di Jalan Setro Tengah, Surabaya, Rabu (9/3) lalu.
Nasib sial itu dialami Joko bersama tiga rekannya yang saat itu sedang membantu mengurai massa usai mengamankan pelaku curanmor bernama Yusuf Purnama (23), warga Jalan Ploso Gang I, Surabaya.
Kapolsek Tambaksari Kompol Muhammad Akhyar didampingi Kanit Reskrim AKP Zainul Abidin, mengakui peristiwa tersebut. Dari empat polisi yang mengalami nasib sial itu, Aipda Joko mengalami luka bakar seperti tersulut api rokok pada bagian wajah. Sedangkan tiga lainnya hanya mengalami luka lebam.
"Benar, anggota kami menjadi korban salah sasaran amukan massa saat mengamankan seorang pelaku pencurian motor," terangnya, Minggu (13/3/2022).
Dikatakannya, peristiwa itu terjadi pada awal Maret 2022 lalu. Bermula korban M Daffa Fadhullah menjual motor Suzuki Crystal bodong di media sosial Facebook. Tak lama, postingan itu direspon tersangka.
Mereka pun bersepakat untuk melakukan transaksi dengan sistem cash on delivery (COD). Setelah bertemu, keduanya sempat berbincang membahas motor. Di tengah perbincangan, tersangka meminta izin ke Daffa untuk test drive motor.
Bukannya kembali, Yusuf membawa kabur motor yang dicobanya itu. Berselang satu hari, tepatnya Rabu (9/3), tersangka Yusuf memposting motor yang dibawanya kabur itu di media sosial Facebook untuk dijual.
Postingan tersebut ternyata diketahui oleh Daffa. Ia bersama teman-temannya lantas mengatur strategi untuk menjebak Yusuf. "Mereka bersepakat bertemu di wilayah Margomulyo. Di lokasi, Yusuf yang sudah dijebak digiring ke Setro," imbuh Akhyar.
Setiba di lokasi, warga yang sudah menanti kedatangan Yusuf sontak berteriak maling. Warga yang mendengar teriakan tersebut langsung terprovokasi. Sehingga, Yusuf jadi bulan-bulanan warga setempat. Atas laporan itu, Akhyar beserta sejumlah personel datang ke lokasi kejadian.
Saat proses evakuasi, Aipda Joko Nugroho tak bisa menahan amarah warga. Niatnya mengamankan malah membuatnya ikut jadi korban amukan massa. Wajah Joko lebam dan luka, bahkan pangkat yang ada dipundak juga hilang usai ditarik massa.
"Memang saat proses evakuasi sudah terlanjur banyak warga datang. Bahkan anggota kami sempat menerima pukulan dari massa di arah belakang dan samping. Akhirnya kami masukkan terduga pelaku ke mobil patroli," ungkap mantan Kasi Humas Polrestabes Surabaya itu.
"Memang amarah warga saat itu sudah memuncak. Mobil kami juga ada yang rusak di pintu," imbuhnya.
Agar peristiwa tersebut tidak terulang, Akhyar juga memberikan imbauan agar warga tetap mematuhi aturan hukum supaya tidak memunculkan peristiwa yang merugikan. "Imbauan kami, masyarakat jangan mudah terprovokasi. Percayakan proses hukum ke kepolisian. Jangan kemudian main hakim sendiri hingga merugikan," imbaunya.