REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat unggul 3,7 persen di atas ekonomi nasional. Dari segi investasi, Jabar juga nomor satu.
Menurut Ridwan Kamil, diprediksi 2022 ekonomi Jawa Barat berada di angka 5 persen, kembali ke normal lagi. "Makanya kita tunggu momentum Covid-19 ini dinyatakan sebagai endemi, ya. Kalau Covid-19 sudah dinyatakan sebegai endemi, Insya Allah ekonomi normal lagi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Rakerda HIPMI Jabar, akhir pekan ini.
Menurut Emil, sebagai Gubernur ia punya keberpihakan kepada pengusaha-pengusaha lokal Jawa Barat asal datanya jelas dan terhimpun. Sehingga kalau Gubernur ada informasi investasi, peluangnya bisa saya kasihkan ke pengusaha Jawa Barat baik di Kadin maupun di HIPMI. "Itu harapan saya, salah satunya yang lagi akan melonjak adalah ekonomi pariwisata, karena ada ratusan titik-titik yang dapat diolah menjadi destinasi (wisata)," paparnya.
Emil mengatakan, Jawa Barat punya banyak keunggulan dan daya serap pasar yang tinggi. Berkaca pada hal tersebut, ia berharap para pengusaha dapat menawarkan produk yang tepat untuk warga Jawa Barat yang berjumlah sekitar 50.000 penduduk.“Jabar ini marketnya banyak. Penduduknya saja 50.000. Maka dari itu, kita harus siapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka,”katanya.
Sementara menurut Ketua Umum Hipmi Jawa Barat, Surya Batara Kartika, mengapresiasi inovasi program dari kepala daerah mulai dari Gubernur hingga Wali Kota dan Bupati di kota dan kabupaten se-Jawa Barat selama masa pandemi.
Surya juga mengajak semua pihak untuk melancarkan investasi sehingga banyak pengusaha baru yang tumbuh.“Investasi bukan nilai tambah. Tapi investasi harus menjadi nilai dan menciptakan banyak peluang serta pengusaha baru,” katanya.
HIPMI Jabar, kata dia, memfasilitasi semua pengusaha muda untuk memberi kemudahan berusaha. Yakni, dengan membuat Satgas kemudahan berusaha. Satgas ini membantu memudahkan usaha izin berusaha pengusaha muda yang ada di Jabar.
"Kami membuat Satgas kemudahan usaha di kabupaten kota. Ini untuk menjembatani proses pembuatan perizinan karena banyak pengusaha yg mengeluh kesulitan saat membuat," paparnya.
Program Hipmi Jabar yang lainnya, kata dia, dengan menggandeng Bank BJB Hipmi Jabar membuat 100 off taker yang sudah dijalankan. "Offtakernya di bidang pertanian dan perkebunan, Peternakan untuk menjamin setiap kredit BJB punya peforma yang baik," katanya.