Sabtu 12 Mar 2022 20:53 WIB

Syarat Menuju Endemi, Epidemiolog: 100 Persen Masyarakat Harus Punya Imunitas

Hari ini, tercatat kasus aktif Covid-19 kembali turun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Vaksin Covid-19 untuk Indonesia (Ilustrasi).
Foto: Republika.
Vaksin Covid-19 untuk Indonesia (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengkritisi target pemerintah yang dinilai masih rendah dalam mematok target vaksinasi. Ia mendorong pemerintah untuk bisa menaikkan target vaksinasi dari 70 persen menjadi 100 persen.

Hal ini lantaran imunitas menjadi senjata paling penting dalam memerangi virus, termasuk Covid-19. Terlebih, kematian akibat Covid-19 sebagian besar berasal dari kelompok rentan komorbid kronis dan lansia. Oleh karenanya, kelompok rentan harus tetap mendapat proteksi dari dosis vaksin lengkap yang diberikan.

Baca Juga

"Artinya, imunitas jadi senjata melawan pandemi, jadi vaksin banyak kalau bisa semuanya, kenapa harus 70 persen kalau target harus setinggi-tingginya," paparnya dalam diskusi daring, Sabtu (12/3/2022).

"Kalau saya beda sama kemenkes, saya targetnya bukan 70 persen targetnya 100 persen, jangan sampai ada yang tertinggal," sambungnya.

Pandu berharap Indonesia dapat segera keluar dari pandemi dan menuju transisi ke endemi. Namun hal itu dapat terwujud bila masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes).

Hingga Sabtu (12/3/2022) hari ini vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 193.229.478 penduduk. Kemudian pemberian vaksinasi dosis 2 juga telah dilakukan kepada 150.773.781 penduduk. Selain itu vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan kepada 14.351.456 penduduk

Angka penurunan kasus aktif Covid-19 juga terus turun secara konsisten sejak akhir Februari 2022 lalu. Sekertaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ini memberikan optimisme pada upaya penanganan Covid-19 yang saat ini dilakukan pemerintah.

"Namun begitu angka vaksinasi lengkap dan booster harus ditingkatkan untuk membentuk kekebalan kelompok di tahun ini,” ujar Nadia.

Selain menurunnya angka kasus aktif yang diikuti agka konfirmasi kasus dan keterisian rumah sakit, raport positif dari upaya pengendalian Covid-19 juga mencatatkan penambahan angka kesembuhan pasien.

Hari ini, tercatat kasus aktif Covid-19 kembali turun dan sudah menyentuh angka 357.380 atau turun 19.081 setelah sehari sebelumnya Jumat (11/3) sempat di posisi 376.461 Kasus aktif adalah jumlah orang yang positif Covid-19 dan masih menjalani isolasi atau perawatan di rumah sakit.

Penurunan kasus aktif ini konsisten sejak Senin (28/2) dari 569.736 hingga kini mulai menyentuh angka 300 ribu. Angka kasus konfirmasi harian hari ini juga mengalami penurunan menjadi 14.900 dari hari sebelumnya yang berada di angka 16.110. Untuk konfirmasi kematian hari ini, tercatat 248 orang meninggal, total jumlah kematian karena Covid-19 sebanyak 151.951.

Sementara itu, 5.369.579 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, setelah bertambah 33.733 pada hari ini. Adapun, jumlah spesimen hari yang diperiksa sebanyak 211.102.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement