Sabtu 12 Mar 2022 06:17 WIB

Kepala BIN: IKN Nusantara Terobosan Wujudkan Visi Indonesia 2045

IKN Nusantara Indonesia akan lebih cepat memiliki model ekonomi berbasis digital.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Foto: Dok BIN
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, menyebut Indonesia membutuhkan terobosan besar dan kreativitas yang luar biasa untuk bisa tetap di peta jalan Visi Indonesia 2045. Salah satunya, kata dia, adalah dengan keputusan besar memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Dengan pembangunan IKN Nusantara, jalan Indonesia untuk kembali dan melampaui level pertumbuhan sebelum pandemi terbuka," ungkap Budi dalam siaran pers, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga

Menurut Budi, dengan IKN Nusantara Indonesia akan lebih cepat memiliki model ekonomi berbasis digital sebagai pendorong pertumbuhan. Itu juga mengadopsi arah ekonomi berkelanjutan, bersahabat dengan alam, dan lebih merata secara geografis.

Dia mengatakan struktur ekonomi Indonesia saat ini secara spasial didominasi Pulau Jawa, yakni 57,89 persen. Padahal potensi wilayah lain sangat besar. “Ini penjelasan mengapa Presiden Jokowi memutuskan pembangunan IKN harus dimulai sesegera mungkin," kata dia.

"IKN Nusantara didesain sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan semua kriteria tadi: smart, green, dan sustainable. Kita ingin memanfaatkan momentum akselerasi pembangunan nasional untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” sambung Budi.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 sedikit banyak telah membuyarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia harus memiliki terobosan besar untuk tetap bisa menjadi kekuatan ekonomi kelima terbesar dunia pada 2045.

Sebelum pandemi, berbagai lembaga ekonomi dan keuangan dunia sepakat melihat Indonesia sebagai emerging power yang akan menjadi kekuatan ekonomi dunia dalam rentang satu-dua dekade mendatang. IMF, World Economic Forum, World Bank, Asian Development Bank, maupun PricewaterhouseCoopers dan McKinsey sepakat, Indonesia akan melompat dari urutan ke-16 selama ini ke peringkat kelima pada 2045.

Namun, disrupsi pandemi mengaburkan optimisme ini. Sejumlah parameter kemudian berubah. Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi dari minimal lima persen selama 10 tahun terakhir.

“Pemulihan ekonomi nasional berjalan relatif baik. Kita berhasil mencapai pertumbuhan 3,69 persen pada 2021, lebih tinggi dibanding 2020 yang hanya 2,07 persen. Tapi, ini bukan angka yang memadai untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” ujar purnawirawan Jenderal Polisi itu.

Harapan akan terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan diungkapkan berbagai kalangan. Ketua Persekutuan Adat Dayak Balikpapan, Lampang Bilung, menyatakan, pembangunan IKN Nusantara akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat sebagai konsekuensi investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

"Pembangunan IKN di wilayah ini juga akan mendorong percepatan pengembangan SDM lokal, karena kami yakin tidak akan ditinggalkan. Kami didorong untuk ikut maju mengikuti kemajuan IKN Nusantara," ujar dia.

Hal senada disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutai Kartanegara, Muhammad Askin Bahar. Menurut dia, keberadaan IKN di Kaltim akan membawa perubahan besar.

"Jelas masyarakat akan mengalami perubahan, tidak hanya secara ekonomi dan teknologi, tetapi juga sosial budaya. Akan banyak sarana dan prasarana yang akan membentuk peradaban yang lebih maju, misalnya lembaga pendidikan dan pelatihan,” ujar Askin Bahar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement