REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengakui masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng murah. Oleh karena itu upaya yang terus dilakukan yaitu melaksanakan operasi pasar minyak goreng bersama distributor minyak atau Bulog di Bandung.
"Memang ini riak-riak di lapangan masih terjadi masyarakat masih sulit mengakses minyak goreng itu memang tidak bisa dipungkiri fakta di lapangan bahwa masyarakat masih kesulitan untuk mengakses minyak goreng baik di ritel maupun di pasar dengan aksesnya agak sulit juga susah juga," ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Jumat (11/3/2022).
Upaya yang dilakukan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan minyak goreng, ia mengatakan salah satunya telah melaksanakan operasi pasar di 5 kecamatan dan akan kembali melaksanakan operasi pasar di 5 kecamatan. "Kami sudah melakukan 5 operasi pasar di lima kecamatan dan Insya Allah mulai Selasa operasi pasar di 5 kecamatan diantaranya di Regol, Cicendo, Ujung Berung, Cibiru dan Astana Anyar," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan operasi pasar di 5 kecamatan bekerja sama dengan distributor minyak goreng. Tiap kecamatan mendapatkan jatah 2.400 liter minyak goreng yang akan dijual kepada masyarakat maksimal 2 liter per orang seharga Rp 14.000 per liter.
Pihaknya juga sekaligus melaksanakan operasi pasar untuk beras dan telur. Disamping itu satgas pangan melakukan upaya pengawasan terhadap masyarakat yang menimbun atau menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi."Warga masyarakat kemarin yang terbukti ada menjual minyak dalam stok banyak dengan harga di atas HET," katanya. Selain itu pihaknya akan melakukan penambahan minyak goreng kemasan di toko ritel namun belum dipastikan kapan.
Elly menambahkan jelang bulan puasa Ramadhan sejumlah harga kebutuhan pokok merangkak naik. Hal itu disebabkan permintaan yang meningkat dan distribusi beberapa barang menurun karena faktor cuaca dan lainnya.