Jumat 11 Mar 2022 15:40 WIB

Gelombang Kedua Perbankan Syariah di Indonesia

Industri halal dan kelembagaan keuangan syariah di Indonesia tumbuh subur.

Industri halal dan kelembagaan keuangan syariah di Indonesia tumbuh subur. Foto: Ilustrasi rupiah.
Foto:

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Global Islamic Economy Report 2020/2021 pasar industri halal dunia pada tahun 2019 lebih dari 2 triliun USD atau setara dengan 30.000 triliun rupiah. Industri halal tersebut tersebar di berbagai bidang seperti keuangan, fashion, makanan dan minuman, pariwisata, kosmetik dan farmasi.

Konsumsi produk makanan dan minuman halal di Indonesia mencapai lebih dari 2000 triliun rupiah setiap tahunnya, yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini. Di sektor pariwisata halal potensinya lebih dari 160 triliun rupiah, dan di sektor fashion sebesar 230 triliun rupiah. Sementara itu sektor farmasi dan kosmetik halal masing-masing sebesar 78 triliun dan 60 triliun rupiah setiap tahun.

Situasi ini menunjukkan semakin besarnya pasar industri halal di Indonesia dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, apabila pertumbuhan ini tidak didukung dengan keberadaan lembaga keuangan syariah yang kokoh, maka dikhawatirkan industri halal ini tidak dapat bertumbuh dan bertahan lama. Salah satu lembaga keuangan syariah yang sangat berpengaruh dalam hal ini adalah keberadaan bank syariah yang dapat mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia.

Karena itu masuknya negara ke dalam industri keuangan syariah, terutama dengan terbentuknya Bank Syariah Indonesia setahun lalu menjadi sebuah langkah strategis dalam upaya mengokohkan industri halal di Indonesia. Pasar industri halal di dunia saat ini terutama rantai pasok produk halal justru dikuasai oleh negara dengan minoritas muslim seperti Thailand dan Australia.

Dalam bidang keuangan syariah, negeri jiran kita Malaysia lebih dahulu dan lebih kuat pengaruhnya dalam industri keuangan syariah global. Dalam ranking perbankan syariah di dunia, dua bank syariah Malaysia bahkan masuk dalam 10 besar bank syariah dengan aset terbesar, yaitu Maybank dan CIMB Islamic Bank.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi Indonesia yang pasarnya jauh lebih besar dari negara-negara lain dalam industri halal. Maka langkah penguatan perbankan syariah menjadi salah satu kunci dalam memenangkan pasar halal yang sangat besar nilainya ini.

Pendirian Bank Syariah Indonesia yang diinisiasi oleh kemeterian BUMN di bawah kepemimpnan Erick Tohir diharapkan menjadi tonggak baru bagi perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia. Rencana akusisi BTN Syariah, yaitu Unit Usaha Syariah di bawah Bank BTN ke dalam BSI diharapkan semakin memperkokoh Bank Syariah Indonesia dalam persaingan industri halal global.

Kuatnya perbankan syariah di Indonesia diharapkan melahirkan gelombang kedua perbankan syariah di Indonesia. BSI diharapkan mampu mendorong ekosistem kelembagaan keuangan syariah dan industri halal di Indonesia. Pembiayaan pada UMKM dan industri halal mesti menjadi prioritas BSI.

Demikian juga BSI dapat mensupport penguatan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya seperti lembaga zakat, wakaf, asuransi dan terutama memperkuat lembaga keuangan syariah seperti dana pensiun syariah yang belum terlalu kokoh. Penguatan lembaga keuangan syariah menjadi sangat penting karena 42 persen perkembangan industri halal dunia disokong dari jasa keuangan syariah. Wallahua’lam bisshowab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement