Kamis 10 Mar 2022 23:04 WIB

Satgas Pastikan Penyesuaian Kebijakan Pelonggaran akan Seimbang

Satgas Covid-19 meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nashih Nashrullah
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Pemerintah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat, termasuk pelonggaran untuk transportasi umum seperti pesawat terbang dan  kereta api.

Duduk di KRL tidak perlu jaga jarak dan dimungkinkan kapasitas 100 persen, melalui SE Kemenhub 25/2022 tentang petunjuk perjalanan orang dalam negeri dalam transportasi perkeretaapian. Aktivitas olah raga juga sudah dimungkinkan dihadiri penonton dengan kapasitas 100 persen. 

Baca Juga

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan, pelonggaran tersebut sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun. Dengan demikian, aktivitas ibadah sholat jamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak. 

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bila melihat persebaran virus sejauh ini, para ahli sepakat penerapan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) yang dimiliki Indonesia adalah cara yang paling efektif untuk menghalau penyebaran virus Covid-19. Wiku pun meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam berkegiatan.

Dia mengingatkan, agar masyarakat tidak lengah atau lalai dengan situasi yang tergolong aman karena Covid-19 masih ada di sekitar semua orang. Meskipun, secara perlahan perubahan kebijakan di berbagai sektor seperti pendidikan ,ekonomi ,pariwisata, termasuk beribadah akan terus disesuaikan. Karena, menurut temuan Bank Dunia pada 2021 pandemi memengaruhi sektor ekonomi di berbagai negara yang disumbangkan oleh kebijakan untuk membatasi aktivitas masyarakat dan perilaku masyarakat.

“Meski penyesuaian kebijakan pemerintah terbaru menunjukkan beberapa relaksasi dalam aspek mobilitas, pemerintah terus menyeimbangkannya dengan memastikan protokol yang ketat masih berlaku seperti wajib penggunaan massal,” tutur Wiku dalam diskusi daring, Kamis (10/3/2022).

Wiku menambahkan, sudah dua tahun  masyarakat hidup berdampingan dengan Covid-19. Oleh karena itu, secara perlahan, perubahan kebijakan yang signifikan pun akan menyusul.

“Saya ingin mengingatkan bahwa perubahan ini tidak harus membawa kita untuk menjadi selesai, tetapi lebih menuntut setiap individu di masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dan waspada dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, tetap disiplin dan semoga Anda dapat mengambil pelajaran dari semua penyesuaian kebijakan yang telah dilakukan selama ini dan terus berupaya meningkatkan ketahanan bangsa dalam menghadapi keadaan darurat di masa yang akan datang,” tutur Wiku.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement