REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Kepala Markas PMI Sumatra Barat (Sumbar), Hidayat, mengatakan pihaknya turut memberikan konsep tempat hunian sementara (huntara) untuk warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Hidayat menyebut huntara ini dipersiapkan untuk masyarakat yang tidak memiliki tempat tinggal pasca gempa. "Para pengungsi ini kan sudah harus pulang ke rumah mereka, sementara rumah mereka tidak ada, makanya harus ada huntara ini," kata Hidayat, Kamis (10/3/2022).
Hidayat menyebut huntara ini akan dibangun hasil dari bantuan dari berbagai pihak yang terus mengalir. "Jadi ada yang sumbang dana, itu yang kita gunakan untuk bangun huntara," ujar Hidayat.
Konsep yang ditawarkan adalah berbahan kayu. Lantainya terbuat dari bambu; Sedangkan dinding dan atap dibuatkan dari terpal. Setiap hunian diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 2.5 juta. Menurut perkiraan pihak PMI, lanjut Hidayat, huntara ini bisa dihuni selama 8 bulan. Sejauh ini, Hidayat menambahkan, di Kabupaten Pasaman Barat sudah ada empat huntara yang dibangun, dan di Kabupaten Pasaman satu huntara.
Huntara itu didirikan bersama dengan warga di halaman atau dekat rumah mereka yang terdampak gempa. Huntara ini kan fungsinya untuk sementara, sampai rumah mereka atau hunian tetap mereka dibangun lagi," kata Hidayat.