Rabu 09 Mar 2022 07:22 WIB

Penjelasan PSI Jual Minyak Goreng Ribuan Liter Pakai Dana Pengurus tidak Dipercaya

PSI Kabupaten Bekasi bisa berjualan minyak goreng satu merek saat di pasaran langka.

DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar bazar menjual ribuan liter dengan harga di bawah pasaran.
Foto: Tangkapan layar
DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar bazar menjual ribuan liter dengan harga di bawah pasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dewan Perwakilan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kabupaten Bekasi diserang lantaran bisa mengumpulkan ribuan liter minyak goreng kala masyarakat harus antre mendapatkan barang tersebut di pasaran. Apalagi, pengurus PSI bisa menjual minyak goreng dengan harga Rp 10 ribu per liter ke warga Perusahan Kota Serang Baru (KSB), Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril pun membuat klarifikasi khusus dengan judul 'Menjawab Netizen' di akun Facebook miliknya, yang diunggah di akun Twitter @psi_id. nya. Syahril menjelaskan, pengurus PSI berhasil mendapatkan minyak goreng dari beberapa pedagang tradisional yang tersebar di Kabupaten Bekasi.

Baca Juga

"Lebih dari 10 pedagang kami beli secara bergantian, dan harga yang kami bayar juga harga jual saat ini atau bukan harga subsidi pemerintah. Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter," ucap Syahrial dikutip di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

Menurut dia, setelah PSI Kabupaten Bekasi membeli, berikutnya dijual kembali kepada warga dengan harga yang sudah subsidi. Syahrial mengeklaim, dana subsidi itu merupakan hasil urusan pengurus, kader, dan simpatisan yang secara rutin mengirim donasi ke rekening DPD PSI Kabupaten Bekasi. "Kurang lebih Rp 7.000 sampai Rp 8.000 kami subsidi per liter, bahkan di salah satu kegiatan kami subsidi sampai Rp 10 ribu per liter," ucapnya.

Dia menyebut, ribuan liter minyak goreng yang dijual PSI Kabupaten Bekasi berasal dari uang kader. Hal itu sekaligus untuk membantah tudingan jika PSI melakukan penimpunan minyak goreng dan mendapat pasokan dari cukong . "Dan puji syukur alhamdulillah sampai saat ini sudah hampir 2.000 liter kami jual dengan harga subsidi. Sampe sini paham gak bestie??" ucap Syahrial menegaskan.

Hanya saja, penjelasan itu tidak membuat warganet percaya begitu saja. Akun @DamarAT, misalnya yang mempertanyakan, jika PSI membeli minyak goreng dari pedagang di pasar, harusnya barang yang dijual di bazar mereknya beragam, berdasarkan video yang diunggah. "Hahahaa kocak bengat kaya lagi ngebodohin anak kecil. Beli pedagang-pedagang secara terpisah, tapi dapet merek yang seragam," ucapnya.

Akun @pengenapaajadah juga heran, bagaimana mekanisme pengurus PSI Kabupaten Bekasi bisa mengumpulkan ribuan liter dengan merek sama untuk dijual di bazar. Padahal, dalam ketentuan setiap orang hanya bisa membeli maksimal dua liter. "Lha bukannya satu orang maksimal dua liter ya, mimin belinya gimana? Bukan kah secara tidak langsung partai ini melanggar aturan buat dapat stok minyak." ucap akun tersebut.

Akun @kri_tik_us tidak percaya dengan penjelasan tersebut. Pasalnya, bazar PSI dihelat saat stok minyak goreng di pasaran langka. "Hahahaha di pasar diborong ludes, bikin operasi pasar demi pencitraan. Kalau punya uang, mau bikin apa aja bisa," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement