Selasa 08 Mar 2022 23:30 WIB

Smart City di IKN Percepat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Pengelolaan pemerintahan di ibu kota negara baru harus lebih modern.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Satria K Yudha
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di sela peresmian gedung Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Presiden mengatakan IKN Nusantara merupakankota berkonsep ‘smart forest city’ yang 70 persen wilayahnya merupakan area hijau, 80 persen kendaraan yang ada merupakan transportasi publik, dan 80 persen lebih didukung energi hijau dari ‘hydropower’ di Sungai Kayan.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di sela peresmian gedung Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022). Presiden mengatakan IKN Nusantara merupakankota berkonsep ‘smart forest city’ yang 70 persen wilayahnya merupakan area hijau, 80 persen kendaraan yang ada merupakan transportasi publik, dan 80 persen lebih didukung energi hijau dari ‘hydropower’ di Sungai Kayan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mendukung konsep Smart City yang akan diimplementasikan dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) bernama Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Menurut dia, penerapan Smart City di IKN Nusantara merupakan sebuah kesempatan untuk mengakselerasi sistem pemerintahan berbasis elektronik.

"Membangun ibu kota negara baru dengan konsep Smart City adalah keputusan yang tepat dan forward-looking terhadap kehendak zaman, khususnya dalam mengakselerasi implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik," kata Muhammad Arif dalam siaran pers, Selasa (8/3/2022).

Dia menanggapi pernyataan Kepala BIN Budi Gunawan yang menyebut ibu kota baru akan dibangun dengan konsep Smart City. Di atas lahan seluas 256 ribu hektare, IKN Nusantara akan dibangun dengan konsep modern, namun tak menghilangkan esensi dari kota hutan.

"Kota Nusantara yang akan menjadi ibu kota negara nantinya perlu memfasilitasi pengelolaan pemerintahan yang lebih modern dengan visi jauh ke depan. Karena itu, IKN perlu ditopang teknologi yang efisien dan mendukung gaya hidup baru yang berbeda dari kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia," jelas Arif.

Karena itu, Arif menyatakan, APJII mendukung penuh konsep Smart City di IKN. Selain itu, anggota APJII pun siap menyediakan jaringan internet terbaik dan implementasi konsep Smart City berbasis IoT dan teknologi mutakhir lainnya.

Arif menyampaikan, konsep coverage over quality yang diusung APJII, bertujuan mempercepat inklusi internet Indonesia. Saat ini, kata dia, masih terdapat lebih dari dua belas ribu desa di Indonesia yang belum memiliki koneksi internet.

Sehubungan dengan hal tersebut, dia melihat perluasan cakupan harus menjadi prioritas walaupun belum memenuhi standar average speed fixed broadband. APJII melihat strategi coverage over quality dapat menjadi langkah strategis untuk pemerataan akses internet di Indonesia.

“Pemerataan internet adalah terobosan yang sangat dibutuhkan anak-anak muda. Internet memungkinkan anak-anak muda kreatif yang sangat akrab dengat internet untuk berkembang dan menunjukkan kebolehannya,” kata Arief

Menurut Arief, generasi muda dan pemanfaatan teknologi mutakhir akan menjadi kunci dalam pembangunan Indonesia. “Internet ini adalah kesempatan dan peluang besar bagi mereka dan pembuka jalan,” kata Arief.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement