REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap aktivitas warga di Madura kembali normal usai pasokan listrik di wilayah setempat telah pulih 100 persen."Terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dari seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat Madura yang telah bersabar hingga pasokan listrik kembali normal," ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (7/2/2022).
Menurut dia, gangguan pasokan listrik yang sempat terjadi sepekan terakhir menjadi pembelajaran bagi semua pihak, termasuk kepada masyarakat akan pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari. Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat menggunakan listrik dengan bijak, yakni menghemat penggunaan, baik di sektor rumah tangga maupun industri."Dengan menghemat listrik, maka kita ikut menjaga agar energi listrik yang kita miliki bisa dinikmati hingga anak cucu kelak. Sekaligus ikut berperan dalam menjaga ekosistem alam dan lingkungan, termasuk menghemat pengeluaran pembayaran listrik," ucapnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim Lasiran memastikan pasokan listrik di Madura kembali pulih setelah penghantar Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV di Ujung-Bangkalan yang mengalami masalah sejak Sabtu (26/2) telah teratasi."Tahapan demi tahapan telah dilalui, Alhamdulillah pada Senin (7/3) pukul 03.07 WIB, listrik kembali normal 100 persen. Ini berkat dukungan penuh Pemda dan warga, pemulihan pasokan listrik berjalan optimal," katanya.
Ia mengatakan gangguan sebelumnya mengakibatkan berkurangnya beban sebesar 15 megawatt (MW) pada siang hari dan 60 MW di malam hari sehingga padam di beberapa wilayah Pulau Madura. Dalam proses pemulihan, PLN memastikan masyarakat tetap menikmati listrik, dengan mengoperasikan 73 unit genset dengan kapasitas 5,6 MW yang didatangkan dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak."PLN juga memasang genset di Gardu Induk Sampang berkapasitas 14,2 MW untuk mengurangi beban padam yang beroperasi secara bertahap," tutur dia.