Senin 07 Mar 2022 21:48 WIB

BI Lampung Sebut UMKM Masih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Lampung pada triwulan IV tahun 2021 (yoy) tumbuh sebesar 5,15 persen.

Pengunjung melihat kain tapis yang dipamerkan pada Festival Kemilau Tapis Lampung di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/11/2021). Sektor UMKM serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih menjadi salah satu penyangga pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2022.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Pengunjung melihat kain tapis yang dipamerkan pada Festival Kemilau Tapis Lampung di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/11/2021). Sektor UMKM serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih menjadi salah satu penyangga pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono mengatakan bahwa sektor UMKM serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) masih menjadi salah satu penyangga pertumbuhan ekonomi Lampung pada tahun 2022.

"Penyangga utama kita saat ini untuk membentuk pertumbuhan ekonomi Lampung yang kuat masih bertumpu salah satunya pada sektor UMKM," ujar Budiyono, saat diskusi optimalisasi penyaluran KUR 2022, di Bandarlampung, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan IV tahun 2021 (yoy) tumbuh sebesar 5,15 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama menjadi pemacu untuk terus menjaga momentum pertumbuhan perekonomian.

"UMKM dan IKM ini sektor yang cukup luas karena di pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan bisa menghasilkan produk yang di kelola oleh UMKM dan IKM sehingga harus mendorong untuk pengembangan sektor ini," katanya.

Menurut dia, dalam upaya memfasilitasi perkembangan IKM dan UMKM di Lampung dunia perbankan telah membantu pelaku UMKM dan IKM dalam mengakses permodalan. "Kalau kita melihat pada tahun 2021 kemarin kredit perbankan bagi UMKM telah berjumlah Rp 23,06 triliun. Ini total dari seluruh kredit bagi UMKM yang di laksanakan oleh berbagai bank di Lampung," ucapnya.

Dia melanjutkan, untuk mendukung tumbuhnya ekonomi Lampung akan pula dilakukan sistem korporatisasi bagi usaha atau industri kecil di bidang pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan agar tetap berproduksi.

"UMKM dan IKM ini menjadi bantalan ekonomi, jadi korporatisasi membantu agar tetap tumbuh dan masyarakat tetap berproduksi. Sedangkan pertanian saat ini kita melakukan program percontohan digital farming agar daya tarik generasi muda di pertanian bisa di pertahankan," katanya lagi.

Dia menjelaskan, dalam kebijakan makro prudensial juga akan membantu 8 subsektor untuk mendapatkan akses pembiayaan prioritas. Sebagai bentuk pemberian kelonggaran perbankan dalam menyalurkan kredit. "Sektor UMKM ini menjadi sektor dengan porsi kredit terbesar yakni sebanyak 40 persen. Ini jadi hal positif tapi memang untuk bertumbuh perlu pembiayaan besar, jadi harapannya bisnis perbankan maju tapi tidak lupa kewajiban untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement