REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Akumulasi warga Sulawesi Utara (Sulut) yang meninggal setelah terkonfirmasi positif COVID-19 meningkat menjadi 1.101 orang, Rabu (2/3/2022).
"Hari ini bertambah sebanyak sembilan kasus meninggal dengan angka kematian sebesar 2,2 persen," sebut Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, dr. Steaven P. Dandel, MPH di Manado.
Dia menambahkan, warga yang meninggal sebagian besar memiliki penyakit penyerta jantung, diabetes melitus, gangguan keseimbangan elektrolit, gagal ginjal, hipertensi serta komorbid lainnya. Tercatat, dari sembilan kasus meninggal yang bertambah ini, empat di antaranya belum divaksin yang berasal dari Kota Manado (tiga orang) dan Kota Tomohon (satu orang).
"Kecenderungan kasus COVID-19 harian dalam empat hari terakhir terlihat menurun, tetapi jumlah kematian terjadi secara fluktuatif dan cenderung naik," katanya.Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulut, kata dia, terus mengajak masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengendalian pandemi COVID-19.
Dokter Steaven menambahkan, hingga saat ini akumulasi warga Sulut yang terkonfirmasi positif COVID-19 naik menjadi 49.265 orang setelah ketambahan 375 kasus baru.Kasus-kasus baru tersebut berasal dari Kota Manado sebanyak 92 orang, Kota Tomohon (55 orang), Kabupaten Minahasa (53 orang), Kabupaten Minahasa Utara (43 orang), Kabupaten Minahasa Selatan (24 orang).
Selanjutnya, Kota Kotamobagu sebanyak 24 orang, Kabupaten Minahasa Tenggara (19 orang), Kota Bitung (17 orang), Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud masing-masing sebelas orang.Kabupaten Bolaang Mongondow Utara sebanyak delapan orang, Kabupaten Kepulauan Sangihe (tujuh orang), Kabupaten Bolaang Mongondow (lima orang), luar wilayah (tiga orang), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (dua orang), serta Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (satu orang).