Rabu 02 Mar 2022 18:27 WIB

Kesadaran Bersatu Disebut Landasan Implementasikan Nilai-Nilai Kebangsaan

Implementasi nilai-nilai kebangsaan membutuhkan komitmen bersama

Ilustrasi persatuan Indonesia. Implementasi nilai-nilai kebangsaan membutuhkan komitmen bersama
Foto:

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengungkapkan, berdirinya bangsa Indonesia banyak diwarnai dengan sikap legowo dari para pendiri bangsa saat menentukan nilai-nilai yang menjadi dasar pembangunan bangsa ketika menetapkan ideologi negara.  

Namun saat ini kondisi keberagaman yang kita miliki, ujar Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, seringkali dibenturkan pada aktivitas politik terutama saat masuk agenda politik lima tahunan.  

Sehingga, ujar Cak Nanto, setiap lima tahun pemahaman kita pada nilai-nilai keberagaman yang kita miliki mulai dari nol lagi. 

"Kita masih banyak pekerjaan rumah untuk merealisasikan Indonesia Emas 2045, karena masih banyak kegagapan yang terjadi dalam menghadapi berbagai perbedaan," ujar Cak Nanto.  

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Willy Aditya, mengungkapkan bahwa Indonesia terbentuk dari kumpulan bangsa-bangsa yang menjadi satu negara.  

Kondisi tersebut, ujar Willy, sangat rentan sehingga tidak mudah menghadapi realita yang ada seperti saat ini. 

Founder & CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengungkapkan hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik pada 2020 menunjukkan populasi penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda, gen Z, dan millenial. 

Sehingga, jelas Hasanuddin, potensi terjadinya gap antargenerasi terhadap sejumlah isu sangat besar.  

Akibatnya, tambah Hasanuddin, keberagaman yang kita miliki saat ini bukan hanya dari sisi etnik dan agama, melainkan juga gap antargenerasi.  

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Hasanuddin menyarankan untuk dimulai dari sektor pendidikan dengan menghidupkan kembali forum-forum diskusi lintas keilmuan dan menghadirkan literasi keagamaan yang lebih beragam.  

 

Selain itu, tambahnya, manajemen lembaga pendidikan harus menunjukkan kepedulian dan keberpihakan dalam mengatasi intoleransi.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement