REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mencatat angka kesembuhan harian COVID-19 pada Jumat sebesar 61.361 orang atau rekor tertinggi sejak awal pandemi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, menyampaikan angka kesembuhan itu melewati rekor sebelumnya pada 6 Agustus 2021 yang sebesar 48.832 orang. Ia menambahkan, sementara jumlah kasus harian pada Jumat ini mengalami penurunan menjadi 49.447 orang dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 57.426 orang.
Sementara itu, tren perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit pun terpantau melandai di angka 37 persen dari total kapasitas nasional, menurun satu persen dibandingkan hari sebelumnya di posisi 38 persen, relatif stabil dalam lima hari terakhir sejak 20 Februari 2022.
"Hari ini kita mencatat sejumlah indikator penanganan pandemi menunjukkan angka positif, mulai dari angka kesembuhan, kasus harian dan angka pasien COVID-19 yang dirawat," tuturnya.
Namun demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak lalai. Perkembangan penanganan COVID-19 yang positif ini harus dapat mendorong lebih keras lagi untuk segera memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
"Dari sisi pemerintah, kami terus berupaya menurunkan angka kasus dan memperkuat layanan kesehatan," ujarnya.
Nadia mengatakan tren melandai perawatan pasien COVID-19 secara nasional juga diikuti tren penurunan positivity rate di beberapa daerah selama periode 15-24 Februari 2022. Berdasarkan data Kemenkes, selama periode 15-24 Februari di DKI Jakarta positivity rate menurun dari 17,5 persen pada 15 Februari 2021 menjadi 16 persen pada 24 Februari 2021.
Pada periode sama, beberapa daerah yang terpantau turun positivity rate-nya antara lain Banten mencatatkan positivity rate dari 23,5 persen menjadi 20,7 persen, Bali 13,5 persen menjadi 10,4 persen, Kalimantan Selatan 14,8 persen menjadi 13,8 persen, NTB 11,2 persen menjadi 9,4 persen.
Selain itu, Maluku 6,2 persen menjadi 4,1 persen, Papua 12,7 persen menjadi 11,8 persen, Papua Barat 14,5 persen menjadi 12,8 persen.Nadia mengatakan salah satu upaya menurunkan angka kasus dan memutus rantai penyebaran COVID-19 adalah melalui peningkatan laju vaksinasi, baik untuk dosis primer maupun lanjutan (booster).
"Vaksinasi telah terbukti mampu melindungi masyarakat dari risiko terburuk hingga kematian, khususnya bagi lansia, anak-anak, dan masyarakat yang memiliki komorbid," ujarnya.