Jumat 25 Feb 2022 23:00 WIB

Program Kampung Iklim Hadir untuk Dukung Energi Hijau di Indonesia

Salah satu dari tiga prioritas kepemimpinan Indonesia di G20 adalah transisi energi

acara webinar HPSN 2022: Program Kampung Iklim
Foto: istimewa
acara webinar HPSN 2022: Program Kampung Iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Program Kampung Iklim menjadi cara untuk mendukung terwujudnya percepatan transisi energi hijau di Indonesia. Selain itu, hadirnya Kampung Iklim ini bisa membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama di tingkat tapak.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, dalam sambutannya membuka acara webinar HPSN 2022: Program Kampung Iklim di Mandalika menjelaskan kampanye energi hijau menjadi perhatian pemerintah saat ini.

“Salah satu dari tiga prioritas kepemimpinan Indonesia di G20 adalah transisi energi, kita ingin Presidensi G20 menjadi momentum penting transisi energi hijau di Indonesia dengan pemanfaatan antara lain energi panas bumi atau geothermal sebagai alternatifnya,” kata Usman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (25/2/2022).

Usman mengatakan adanya energi baru dan terbarukan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas udara serta mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional. “Salah satu cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ialah dengan pengurangan dan pengelolaan sampah,” ujarnya.

Usman juga menjelaskan program Kampung Iklim (Proklim) ini menjadi langkah strategis yang dilakukan pemerintah. “Diprioritaskan aksi nyata ProKlim dapat meluas hingga mencapai 20.000 spot ProKlim atau desa ProKlim pada 2024.”

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3, KLHK/ Ketua Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut, Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan di dalam kampung iklim kehidupan manusia ada di dalamnya.

Di sana, kata dia, dimasukkan juga program pengelolaan sampah agar masyarakat dapat mengelola sampah secara baik. Dengan pengelolaan yang baik diharapkan bisa memberikan pendapatan secara ekonomi. “Jadi tidak membuangnya ke TPA, sehingga memberikan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca,” tutur Rosa.

Hal yang sama juga disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary. Ia menyampaikan Kementerian Kominfo juga melakukan kampanye gerakan nasional peduli sampah di laut termasuk sampah plastik.

“Kunci utama tata kelola sampah adalah pemilahan. Kita dorong mulai dari tingkat rumah tangga dengan berbagai teknologi juga bersama dengan komunitas dan para pakar,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement