Rabu 23 Feb 2022 16:25 WIB

Jokowi Minta BNPB Rutin Cek Instrumen Peringatan Dini

Instrumen peringatan dini perlu ditingkatkan kualitasnya sebab menyangkut keselamatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rutin mengecek instrumen-instrumen peringatan dini. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Biro Pers dan Media Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rutin mengecek instrumen-instrumen peringatan dini. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rutin mengecek instrumen-instrumen peringatan dini. Ia juga menilai, instrumen-instrumen peringatan dini tersebut perlu untuk terus ditingkatkan kualitasnya karena menyangkut keselamatan rakyat.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri pembukaan rakornas penanggulangan bencana 2022 secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2). “Instrumen-instrumen peringatan dini harus terus di-upgrade dan dicek secara rutin. Ini yang sering kita tidak disiplin di sini. Cek secara rutin,” kata Jokowi.

Baca Juga

Menurutnya, meskipun tak semua pengadaan alat peringatan dini dilakukan oleh BNPB, namun ia meminta agar BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian terkait dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Presiden juga meminta agar BNPB terus menyiagakan jalur evakuasi bencana.

Jokowi mengatakan, infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana harus terus ditingkatkan bersama dengan masyarakat. “Sebagai misal vegetasi penghambat ombak tsunami atau taifun karena kita tahu perubahan iklim dunia arahnya akan semakin mengerikan. Semua negara juga sudah ngeri dan sudah mengalami bencana yang sebelumnya tidak ada, kemudian ada karena perubahan iklim,” jelas Jokowi.

Untuk mengantisipasi bencana yang diakibatkan oleh ombak maupun tsunami, Jokowi menilai perlunya menanam tanaman di daerah pesisir pantai. “Saya kira mangrove dan tanaman asosiasi seperti nipah, cemara pantai, casuarina dengan berasosiasi dengan waru laut, ketapang, nyamplung, kelapa, ini harus banyak-banyak kita tanam di daerah pesisir pantai yang banyak bencana tsunami atau pun taifunnya harus terus ditambah,” ujar dia.

Jokowi pun menginstruksikan BNPB agar berorientasi pada upaya pencegahan bencana. Ia mengatakan, beberapa bencana dapat dicegah seperti banjir dan juga longsor melalui penghijauan dengan penanaman vegetasi. Karena itu, ia meminta agar upaya pencegahan ini dapat dilakukan di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan juga NTB.

“Agar penanaman vetiver lebih digalakkan. Pelestarian lingkungan, bendungan, pendalaman sungai dan saluran air dll. Ini harus dilakukan secara sinergis antara BNPB dengan kementerian lembaga terkait termasuk pemda dan masyarakat,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement