Selasa 22 Feb 2022 18:26 WIB

Wisman Singapura Mulai Kunjungi Batam dalam Travel Bubble

Pemerintah Singapura diharap tambah jumlah warga yang diperbolehkan datang ke Kepri.

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada seorang pelaku pariwisata di Batam , Kepulauan Riau, kamis (27/1/2022). Vaksinasi penguat (booster) bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif tersebut sebagai bentuk persiapan menerima wisatawan asing melalui kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada seorang pelaku pariwisata di Batam , Kepulauan Riau, kamis (27/1/2022). Vaksinasi penguat (booster) bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif tersebut sebagai bentuk persiapan menerima wisatawan asing melalui kebijakan gelembung perjalanan (travel bubble) yang telah dibuka pada 24 Januari 2022 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Sebanyak 20 orang wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura dijadwalkan mengunjungi Kawasan Nongsa Sensation di Kota Batam, Kepulauan Riau, dalam penerapan skema gelembung perjalanan (travel bubble) perdana, Rabu (23/2/2022). Gelembung perjalanan di Batam dari Singapura diharapkan berjalan lancar.

"Besok yang datang 20 orang," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Batam, Selasa (22/2/2022). Secara angka memang, 20 orang wisman relatif sedikit.

Baca Juga

Sebelum pandemi Covid-19, jumlah pelancong asing yang mengunjungi Batam tiap hari bisa mencapai ribuan orang. Namun, menurut Ansar, angka itu relatif baik karena masih perdana.

"Di Bali juga awalnya 11 orang," kata Gubernur.

Kunjungan wisman ke Bintan Resor Lagoi, Kabupaten Bintan, belum dilaporkan. Namun, pihak pengelola kawasan menargetkan 150 orang pelancong asing berlibur ke sana.

Dalam kesempatan itu, ia berharap Pemerintah Singapura menambah jumlah warga yang diperbolehkan datang ke Kepri setiap hari. Saat ini, Pemerintah Singapura masih membatasi sebanyak 50 warganya yang kembali dari Kepri setiap hari.

Padahal Kepri mempersilakan 500 warga Singapura berkunjung setiap hari. "Kami meminta ada kebijakan resiprokal (timbal-balik) jumlah wisatawan yang datang dan pulang, mesti sama," kata Gubernur.

Ia mengatakan Pemerintah Indonesia juga pelaku wisata terus berupaya agar Pemerintah Singapura bersedia mengubah kebijakannya. "Mudah-mudahan bisa teratasi, supaya jumlah yang datang sesuai dengan yang pulang," kata dia.

Apabila gelembung perjalanan Nongsa, Bintan Resor, dan Singapura berjalan dengan baik, selanjutnya pemerintah diharapkan memberlakukan kebijakan Vaccinated Travel Lane (TVL). "VTL belum, masih travel bubble. Tapi arahnya pasti ke situ," kata Gubernur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement