Selasa 22 Feb 2022 17:09 WIB

Bantuan Diberikan untuk Ponpes Miftahul Khoirot yang Terbakar

Pemprov Jabar memberikan bantuan sebesar Rp 100 juta untuk Ponpes Miftahul Khoirot.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot KH Agus Abdullah menunjukkan kamar santri yang mengalami kebakaran di Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022). Kebakaran tersebut terjadi pada Senin (21/2/2022) disebabkan korsleting listrik kipas angin yang mengakibatkan delapan santri meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka.
Foto: ANTARA/M Ibnu Chazar
Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khoirot KH Agus Abdullah menunjukkan kamar santri yang mengalami kebakaran di Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Selasa (22/2/2022). Kebakaran tersebut terjadi pada Senin (21/2/2022) disebabkan korsleting listrik kipas angin yang mengakibatkan delapan santri meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran terjadi di Pesantren Miftahul Khoirot yang berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang pada Senin (21/2) yang menewaskan delapan orang santrinya.

Dengan sigap, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang sering kali disapa sebagai Panglima Santri ini langsung melihat kondisi Pesantren Miftahul Khoirot pada Selasa (22/2/2022).

Baca Juga

“Kepada keluarga besar Pesantren Miftahul Khoirot, dimana ada bencana kebakaran yang meninggal delapan orang. Kami yakin yang meninggal adalah para syuhada (mati syahid) semuanya karena beliau sedang berada di jalan Allah,” ujar Uu.

Uu berharap, keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar. Karena, hal ini merupakan takdir dari Allah SWT. Selain itu, para korban pun meninggal dalam keadaan yang suci di tengah bencana dan sedang menghafal Alquran.

Dengan adanya tragedi ini, Uu memberikan bantuan kepada Pondok pesantren Miftahul Khoirot serta warga sekitar yang terkena dampak dari kejadian ini berupa uang yang ia harap dapat membuat pesantren lekas pulih.

“Pemerintah hari ini sebagai bentuk kepedulian dan bentuk silaturahmi memberikan bantuan sebanyak Rp 100 juta untuk pembangunan atau apapun yang dibutuhkan Pesantren, besar tidak dibandingkan kerugian tetapi ini bentuk silaturahmi kami kepada kyai dan ulama. Karena Pemerintah butuh kyai dan ulama,” kata Uu.

Selain itu, Uu mengatakan, dirinya akan memberikan bantuan kepada korban yang berada di sekitar Pondok Pesantren Miftahul Khoirot sebesar Rp 2,5 Juta. “Saya memberikan bantuan 100 juta untuk pesantren dan 2,5 juta untuk para korban yang berada di sekitaran pesantren,” kata Uu.

Uu berharap, dengan terjadinya tragedi ini, masyarakat tidak merasa takut untuk menyekolahkan anak-anaknya di semua pesantren khususnya di Pesantren Miftahul Khoirot ini.

“Jadi jangan ada anggapan di sini tidak aman, namanya bencana mau sehebat apapun teori kita, mau sehebat apapun kewaspadaan kita, kalau Allah sudah menakdirkan seperti itu siapa yang bisa menahan,” kata Uu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement