REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan dua festival usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menyambut perhelatan akbar MotoGP yang dijadwalkan pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa, mengatakan, dua festival UMKM itu adalah "Festival Mataram Mandalika Fair" dan "Mataram Pearl Festival" atau pameran mutiara."'Festival Mataram Mandalika Fair' akan kami laksanakan di Taman Loang Baloq, sedangkan 'Mataram Pearl Festival' kita gelar di Lombok Epicentrum Mall. Untuk tanggal pastinya masih kami bahas," katanya.
Menurutnya, untuk menggelar dua festival tersebut telah dialokasikan anggaran Rp 350 juta. yakni Rp 200 juta untuk Festival Mataram Mandalika Fair dan Rp 150 juta untuk pameran mutiara."Dua kegiatan itu saat ini sedang disiapkan oleh pihak ketiga, jadi kami tinggal menunggu pemaparan konsep pelaksananya dalam waktu dekat," katanya.
Namun demikian, lanjut Denny, jumlah UMKM yang akan dilibatkan pastinya lebih banyak dibandingkan saat kegiatan serupa menyambut ajang balap motor dunia atau "World Superbike" pada November 2021."Jumlah UMKM yang akan kami libatkan di atas 50 pelaku usaha, sebab tidak hanya UMKM saja tetapi ada beberapa komunitas yang juga akan ikut ambil bagian. Salah satunya komunitas pencinta keris," ujarnya.
Denny mengatakan, UMKM hasil kerajinan yang akan ikut dalam kegiatan tersebut diharapkan bisa menyajikan hasil kerajinannya berupa pernak pernik terkait MotoGP. Pelaku UMKM pangan olahan, juga bisa tetap ikut serta dengan menyiapkan berbagai jenis pangan olahan khas Kota Mataram yang dapat menjadi oleh-oleh tamu MotoGP. "Karena itu, kegiatan Mataram Mandalika Fair dan pameran mutiara kita rencanakan berlangsung lebih awal agar para penonton MotoGP bisa berkunjung melihat, membeli bahkan memesan hasil kerajinan serta pangan olahan dari UMKM kita untuk dijadikan oleh-oleh," katanya.
Berbagai hasil kerajinan unggulan Kota Mataram antara lain, kerajinan mutiara, emas, perak dan cukli. Sedangkan hasil pangan olahan lokal yang dijadikan berbagai makanan khas juga bisa diikutsertakan. Misalnya, hasil olahan rumput laut, kacang-kacangan dan lainnya.