Selasa 22 Feb 2022 03:05 WIB

Pahami Infeksi Paru pada Anak dan Lansia Serta Pencegahannya

Ahli kesehatan menyebut salah satu cara mencegah infeksi paru lewat vaksin influenza

RS Siloam Dhirga Surya Medan.  Penyakit Pneumonia atau Infeksi paru yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.
Foto: istimewa
RS Siloam Dhirga Surya Medan. Penyakit Pneumonia atau Infeksi paru yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Penyakit Pneumonia atau Infeksi paru yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah. Infeksi ini dapat mengancam nyawa siapa pun, terutama pada bayi, anak-anak, dan lansia di atas 65 tahun.

Dokter Spesialis Anak Konsultan, dr. Olga Rasiyanti, M. Ked(Ped), Sp. A(K) dari RS Siloam Dhirga Surya Medan menjelaskan, Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai dengan mengetahui penyebab, gejala, faktor resiko dan cara penanggulangannya. 

"Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur. Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus Corona, serta beberapa jenis bakteri, " tutur dr. Olga Rasiyanti melalui edukasi bincang sehat pada platform Zoom , Jumat (18/02/2022). 

Melanjutkan edukasinya, dr. Olga Rasiyanti menjelaskan pada anak umumnya lebih berisiko terkena pneumonia disebabkan sejumlah faktor, yaitu tidak mendapatkan air susu ibu (ASI), Malnutrisi atau kurang gizi Infeksi tertentu, seperti HIV dan campak

Imunisasi kurang lengkap atau tidak memperoleh vaksin pneumonia dan termasuk faktor terlahir prematur.

"Intens terpapar debu atau asap rokok termasuk faktor resiko yang patut diwaspadai orang tua. Hal ini disebabkan pemukiman yang padat dan rentan polusi udara," pungkas Olga Rasiyanti mengingatkan.

Pencegahan infeksi paru atau Pneumonia

Turut mengingatkan pada edukasi tersebut, dr. Ryki M Sihombing, Sp.PD., akan pentingnya pencegahan Infeksi Paru (Pneumonia) pada usia tua/lansia melalui pemberian vaksin. Pada kesempatan ini, dr.Ryki M. Sihombing, Sp.PD, kembali mengingatkan akan faktor individu, lingkungan serta gaya hidup yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri 'Streptococcus pneumoniae'.

Penyakit ini dibagi dua jenis yaitu non-invasif (otitis media, sinusitis, Pneumonia) dan invasif, dan perlu diingat kondisi non invasif tadi dapat berubah menjadi invasif (bakteremia/sepsis, meningitis). Penyakit pneumokokus ini sendiri dapat berakibat seperti gagal napas, sepsis, abses paru paru dan bahkan mengakibatkan perburukan kondisi medis pada penderita penyakit bawaan (asma, PPOK, Hipertensi, penyakit Jantung dan Diabetes).

"Penurunan sistem imun pada usia tua/lansia dan adanya penyakit penyerta menyebabkan orang lanjut usia lebih beresiko menderita penyakit pneumokokus seperti pneumonia. Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Vaksinasi Pneumokokus PCV dapat diberikan untuk melindungi dewasa diatas 50 tahun," tutur dr.Ryki.

Penyakit pneumokokus merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan vaksin dapat diberikan bersamaan dengan vaksin influenza yang akan menstimulasi sistem imun dan akan menghasilkan antibodi.

Sebagai kesimpulan, ia menyatakan kuman pneumokokus dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, sehingga perlu dikenali faktor-faktor resiko apa saja bisa terkena penyakit ini, dan untuk mencegah penyakit pneumokokus ini maka imunisasi pneumokokus sangat direkomendasikan untuk diberikan pada individu dewasa diatas 50 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement