REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran mengalami penurunan sejak awal Februari 2022. Penurunan itu disebabkan karena laju perkembangan kasus Covid-19 secara nasional terus meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan ke daerahnya disinyalir merupakan imbas dari peningkatan kasus Covid-19 secara nasional. Sebab, meningkatnya kasus Covid-19 membuat sejumlah kota besar, seperti Bandung dan Jakarta, menerapkan pembatasan lebih ketat.
"Mungkin akibat penetapan level di daerah-daerah sumber wisatawan ke Pangandaran, jadinya kunjungan wisatawan ke Pangandaran turun," kata dia kepada Republika, dikutip Senin (21/2/2022).
Tonton menyebutkan, mayoritas wisatawan ke Kabupaten Pangandaran berasal dari Bandung dan Jakarta. Sementara tingkat level PPKM di daerah-daerah itu meningkat seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19.
Padahal, Kabupaten Pangandaran sendiri masih menerapkan PPKM Level 1. Artinya, operasional objek wisata masih berjalan sesuai dengan ketentuan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
"Ketika aktivitas di daerah-daerah itu dibatasi kan berdampak ke Pangandaran. Secara psikologis juga berpengaruh untuk wisatawan," kata dia.
Menurut Tonton, penurunan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran terjadi sejak awal Februari, meski tak terjadi secara signifikan. Namun, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi penurunan.
Ia mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran masih cukup tinggi hingga akhir Januari 2022. Selama Januari, rata-rata kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran mencapai 80 ribu setiap pekannya, dengan pemasukan mencapai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per pekan.
"Sejak awal Februari itu kujungan rata-rata 30 ribu orang setiap minggunnya. Pendapatan menjadi Rp 250-an juta per minggu," kata dia.