REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada 2022 akan fokus mengembangkan konsep selaras alam yakni sebuah konsep wisata alam tanpa merusak alam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, mengatakan sesuai arahan gubernur dalam pengembangan wisata alam di Jawa Barat (Jabar) sama sekali tidak boleh merusak atau mengubah alam, tetapi harus ada nilai tambahnya."Seperti di perkebunan teh, jangan mengubah lanskap kebun tehnya, tetapi cukup dengan membuat skywalk dari kayu, lalu menjadi instagramable," ujar Benny Bachtiar, dalam keterangan persnya.
Demikian juga dengan konsep homestay, menurut Benny, Jabar akan terus mendorong pengembangan konsep tersebut agar masyarakat di sekitar lokasi wisata mendapat manfaat ekonomi langsung dari wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
"Tinggal kita mendorong peningkatan kualitas ruang tidur yang rapi, kemudian toilet atau kamar mandi yang berstandar internasional, misalnya. Kan itu kesan pertama yang akan dinilai wisatawan ketika mereka melakukan homestay," ujar Benny.
Benny bercerita era tahun 80-an di Pangandaran belum ada hotel banyak seperti sekarang, maka konsep homestay yang digunakan."Nah itu akan kita coba hidupkan dan kembangkan kembali di objek wisata kita sekarang," katanya.
Seperti diketahui Disparbud Jabar meluncurkan West Java Calendar of Event (Coe) 2022.Ada 50 kegiatan yang akan ditampilkan di seluruh kabupaten/kota sepanjang tahun 2022 untuk menarik wisatawan."50 event itu hasil kurasi dari 260 event yang diajukan kabupaten/kota, setelah disaring oleh para ahli, maka ada 50 event yang dinilai layak jual. Karena seperti pesan Pak Gubernur, kita harus menampilkan atraksi wisata yang layak jual, dan harus sesuai selera pasar," kata Benny.