REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sowan ke kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Surabaya, Ahad (20/2). AHY menyatakan, partai yang dipimpinnya siap bersinergi dengan NU untuk mewujudkan pembangunan SDM santri dan santriwati yang berkarakter dan berintegritas.
"Kami siap bersinergi untuk membangun sumber daya manusia, termasuk sumber daya santri dan santriwati yang jumlahnya luar biasa. Misalnya dengan beasiswa santri dan bantuan lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia," kata AHY.
AHY mengatakan, bonus demografi yang dialami Indonesia pada 2030 sampai 2035 harus disikapi secara serius oleh pemerintah. Tujuannya agar bisa meningkatkan kualitas SDM generasi muda. Dengan peningkatan generasi muda yang berkarakter dan integritas, maka bonus demografi itu akan dimanfaatkan menjadi hal yang positif bagi pembangunan di Indonesia.
"Tahun 2030 sampai tahun 2035 Indonesia akan mencapai bonus demografi 70 persen penduduk itu mencapai usia produktif. Beliau (KH Miftahul) berpesan kepada kita bahwa perlu membangun generasi muda yang berkarakter dan berintegritas agar nanti bonus demografi tidak menjadi bencana demografi," ujarnya.
AHY menambahkan, NU dan Partai Demokrat mempunyai kesamaan. Yakni, sama-sama berkomitmen tinggi menjaga Islam moderat dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Spirit perjuangan para pahlawan untuk menjaga persatuan dinilai perlu diimplementasikan dalam gerakan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrat.
"Alhamdulillah, baik NU dan Demokrat tentu memiliki banyak kesamaan. Baik dalam spirit perjuangan menjaga utuhnya NKRi Indonesia," kata dia.
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan, NU adalah organisasi yang fokus terbesar adalah berdakwah. Yakni dakwah yang santun, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang membina bukan menghina apalagi membinasakan dan dakwah yang lain.
“NU ingin mengembangkan sayap dan dakwah bukan ngurusi nusantara tapi juga dunia, makanya lambang NU dhot (tali) bisa melampaui dunia,” ujarnya.
KH Miftachul berpesan agar silaturahmi ini menjadi agenda besar tertutama ada persepsi yang sama soal Islam Washatiyah dan dakwahnya. Ia menyatakan, Bangsa Indonesia butuh tangan-tangan halus. Apalagi mayotitas penduduk Indonesia adalah Muslim dan 75 persen di antaranya adalah Nahdliyin, baik yang struktural maupun tidak.
"Dan mas AHY ini termasuk di dalamnya. Maka, saya berharap banyak berdakwah melalui partai dan organisasi dan harus saling bersinergi,” kata dia.